Bab 5

11.2K 669 10
                                    

Happy Reading

-----------------------------------------------------------


Seminggu kemudian.

Fuaiz memijat tengkuk Dika, dia terlihat terheran-heran, apa yang terjadi dengan teman sebangsatnya ini, dia tiba-tiba mual, pusing, dan muntah-muntah. Fuaiz tidak tahu si Dika keracunan apa, ni anak tiba-tiba begitu, setelah jatoh dari tangga sembuh malah sakit, apes banget dah perasaan.

Fuaiz udah nyuruh dia ke rumah sakit malah nolak, dibilangin ngeyel! Kolot banget emang jadi orang.

Fuaiz terlihat tidak berdaya, "Dik, kerumah sakit aja ayo."

Dika yang duduk sambil memejamkan mata mengerutkan dahinya, "Ngga mau Iz, dah dibilangin berapa kali, cape gue."

Fuaiz memutar mata, "La mangkanya! Cape ya ke dokter bangsat, ngeyel banget jadi anak, gedeg nih gue lama-lama. Lo liat badan lo udah lemes, wajah lo pucet banget lagi, ngangkat mata aja ngga kuat! Lagian kalo sakit ngga usah masuk harusnya tadi, istirahat aja dirumah."

Dika terlihat tidak senang, "Jangan ngomel mulu kenapa dah, mending lo pijet lagi."

"Enak bet lo ngomong, udah gue kerokin tadi, dah gue pijet berjam-jam, pegel tangan gue sekarang, bentar istirahat."

Dika membuka matanya, dia menatap Fuaiz dengan dingin, "Bilang aja lo ngga mau gue repotin!"

Dia merebut baju atasnya dari bahu Fuaiz, dan pergi dengan marah.

Fuaiz tercengang, gak biasanya dia emosian banget.

"Dik loh mau kemana! Cuma bercanda, sini woy! Kok lo jadi baperan banget si! Woy sini!"

Fuaiz bangun lalu mengacak-acak rambutnya, dan mengejar Dika.

...

Dika berlari ketoilet, dia merasa sangat mual.

Fuaiz mengejarnya dari belakang, tetapi dihentikan oleh seseorang ketika hendak mengejar.

Fuaiz mengangkat alisnya, "Kenapa kamu disini?"

"Iz, anak Osis sama anak Sastra bertengkar, ngga ngerti mau gimana ..."

Fuaiz terlihat muram, "Lagi gini malah bertengkar kek anak ADHD lagi, yaelah anjing! Ngrepotin banget deh asu! Nasib! Nasib!"

Reno yang disamping terdiam, tidak biasanya dia melihat Fuaiz mengeluh ataupun kesal.

"Bentar."

Reno, "Oke."

Fuaiz mengeluarkan ponselnya, dia menghubungi seseorang, "Setya, lo dimana?"

...

Setya yang berada di lapangan basket, mendengar ponsel miliknya berdering, dia kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Dia melirik anggota klub basket, lalu melirik Rendra selaku ketua ekstra basket, Rendra mengangguk. "Terima aja gapapa."

Setya tersenyum tipis, "Makasih."

Dia kemudian pergi mencari tempat yang sepi.

"Halo Iz, ada apa?"

Fuaiz, "Set, coba lo samperin Dika di toilet dekat kelas XII Hum II, dia lagi sakit, gue ada kepentingan OSIS, tolongin si Dika, sekalian kalo bisa bawa aja ke dokter."

Setya, "Sakit? Tumben banget ni anak?"

Fuaiz, "Iyakan, btw dia jatoh dari tangga seminggu lalu, sekarang malah masuk angin, dia diajak ke dokter malah nolak, bandel banget pokoknya, gue sampe pusing."

[Bxb]Kingdao🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang