-- 6. Pupus --

6 3 0
                                    

"Don..."

"Apaan?"

"Udah ganteng belom?" Kata Iwan sambil mengeluarkan gel rambut dan memakainya di rambut dengan model spiky haircut.

"Emang Ical ikut?" Donny menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

"Tau... apa urusannya sama gue?"

"Lah, bukannya lo dandan buat Ical?"

"Sialan..." Iwan kembali merapikan rambutnya.

Donny tergelak.

-kring-

Nama Sophia berkedip dalam LCD ponsel Donny.

"Halo soph..."

"Dimana lo, don? Gue gak bisa masuk nih." Kata Sophia di ujung telepon.

"Gue masih di kosan. Lo udah sampe ya?"

"Iya, tapi gue ditahan di luar."

"Lo gak bawa invitation-nya?"

"Ketinggalan di rumah. Terus gimana dong?"

"Yang jaga siapa?"

"Gak tau. Baru kayaknya. Orangnya gede, botak terus item."

"Oh... lo kasih aja hp lo ke dia."

"Oke, tunggu sebentar."

Donny mendengar suara Sophia berbicara dengan pria.

"Halo..." Suara berat dan agak sangar terdengar di ujung sana.

"Jim... gue Donny. Itu sodara gue suruh masuk aja. Gue sama Iwan masih di kosan."

"Oh, jadi dia beneran sodara bos? Maaf bos. Gue gak tau." Kata Jimmy agak-agak takut.

"Gak apa-apa. Malah bagus lo kayak gitu, lebih aware. Dia sama siapa aja, jim?

"Wah, gak tau bos. Gak ada yang gue kenal."

"Banyak gak?"

"Wah banyak, bos. Delapan sih ada kayaknya."

"Ada cowonya?" Kata Iwan setelah merebut ponsel Donny.

"Ada..."

"Ciri-cirinya gimana?" Tanya Iwan penasaran.

"Tinggi, kurus, terus agak-agak ngelambai gitu..."

Ical... aman... Pikir Iwan. "Ya udah, gak apa-apa. Suruh masuk aja. Yang ngelambai buat lo aja."

"Sialan... yang barusan aja deh, bos. Cantik banget."

"Enak aja. Gak bisa. Cewe gue tuh, lo sih yang sekong aja. Ntar gue kenalin deh."

"Idih najis amit-amit."

Iwan memberikan ponselnya ke Donny. "Jim..." Kata Donny.

"Ya, bos?"

"Gue setengah jam lagi sampe. Terus si Sophi sama temen-temennya biarin aja masuk. Jangan ada yang minta masuk lagi ya. Gue cuma invite Sophi."

"Oke bos."

-klik-

Donny memasukkan ponselnya ke saku celana. "Wan, udah yuk. Dandan mulu lo. Ganteng kaga." Ia mengambil dompetnya di meja.

"Ini juga udah selesai." Kata Iwan sambil tetap merapikan beberapa helai rambutnya agar terlihat runcing menjulang.

Tak lama kemudian mereka keluar kamar. Donny mengunci pintu sementara Iwan mendatangi kamar Vian. Ia moonwalking ala Michael Jackson sebelum mengetuk pintu kamar Vian.

Bintang Diatas BalkonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang