-- 10. Perkelahian --

6 3 0
                                    

Sore itu, setelah lamaran Iwan selesai, Donny dan Carla berpamitan pulang dengan Iwan, Carla, pengurus panti dan anak-anak asuh panti asuhan Al-Muhaimin. Donny mengantarkan Carla sampai ke rumahnya. Hari sudah menjelang malam.

"Turun dulu yuk!" Ajak Carla setelah tiba di pelataran parkir rumahnya.

"Iya. Aku gak ada kerjaan. Iseng di kosan sendiri." Sahut Donny sambil merangsek keluar mobilnya yang diikuti juga oleh Carla. "Gentong kemana?" Tanyanya lagi sambil berjalan menuju teras ketika tidak melihat mobil Carlo di tempat biasa memarkirkan mobilnya.

"Ah, biasa abang sih. Palingan lagi pacaran." Jawab Carla.

"Rumah sepi dong?" Tanya Donny sambil senyum-senyum iblis ke arah Carla.

"Jangan ngaco deh! Ada Ayah, bibi, satpam." Hardik Carla pelan.

"Bercanda, sayaaaang." Ujar Donny.

Fluffy yang sedari tadi tidur di teras segera berdiri dan berlari ke arah Donny dan Carla seolah menyambut kedatangan mereka. "GUK!"

"Fluffy!!!" Kata Donny sedikit berteriak ke arah Fluffy yang sudah berlari ke arahnya.

Donny sedikit terhuyung ketika tubuh besar Fluffy menghantam tubuhnya. Fluffy mengibaskan ekornya ketika Donny mengusap kepalanya.

"Seneng deh kamu pacarnya dateng." Kata Carla kepada Fluffy.

Setelah beberapa saat, mereka lanjut berjalan bersama menuju teras rumah Carla.

Donny menarik kursi kayu jati di teras rumah Carla dan mendudukinya. Fluffy berbaring di sebelahnya.

"Sebentar ya, aku ambil minum dulu." Sahut Carla sambil membuka pintu rumahnya.

Tak lama ART Carla keluar sambil membawa nampan saji yang berisi dua gelas kosong yang sudah terisi es batu dan satu botol besar Cola. ART Carla menaruh nampan tersebut di meja di hadapan Donny.

"Makasih ya, bi." Ujar Donny.

"Iya, Mas." Sahut si ART.

"Mbak Ala dimana, bi?" Tanya Donny lagi.

"Lagi ganti baju katanya, Mas. Pamit dulu, Mas." Jawab si ART sambil masuk ke dalam rumah.

Tak beberapa lama, Carla keluar dari pintu rumahnya dan menghampiri Donny. Donny yang melihat Carla sudah berganti pakaian dengan T-shirt putih dan celana pendek, celana gemes langsung menarik pelan tangannya ke arah Donny.

"Ish, apaan sih. Mulai deh kamu nih." Tepis Carla. Carla kemudian menarik kursi teras ke samping bangku Donny.

"Ya abisnya kamu pakai celana gemes. Kan akunya jadi gemes, mau..."

"Mesum kamu, ish!" Potong Carla sambil mencomot pelan bibir Donny yang sedang berbicara.

Carla tertawa melihat bibir Donny yang sedang dalam keadaan tercapit oleh jemarinya. Donny membiarkan keadaan tersebut.

"Kamu tau hukuman orang mesum?" Tanya Carla lagi sambil tetap mencapit bibir Donny.

Donny menjawab dengan bergumam sambil menggeleng pelan.

Sejurus kemudian Carla mengayunkan kaki kanannya dan mendudukan bokongnya di pangkuan Donny dengan posisi berhadapan. Darah Donny dengan deras terasa meluap ke kepalanya.

"Orang mesum kayak kamu itu harus digigit bibirnya." Ujar Carla pelan.

Carla melepaskan jarinya dari bibir Donny yang kemudian kedua telapak tangannya memegang pipi Donny seraya mendekatkan wajahnya perlahan ke wajah Donny. Carla memiringkan kepalanya sedikit sambil mendekatkan bibirnya ke bibir Donny.

Bintang Diatas BalkonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang