*
Cahaya bulan menerangi malam yang indah ini, gelapnya malam juga angin yang berhembus kencang masuk kedalam jendela kamar seorang gadis cantik.
Aleccia Katarina, seorang gadis berusia 23 tahun dengan wajah yang cantik rupawan. Hidup berkecukupan dengan latar belakang keluarganya yang tergolong kalangan atas.
Sayang beribu sayang, gadis itu memiliki beberapa kekurangan seperti sangat membenci aturan. Tidak suka diatur oleh siapapun selain kedua orang tuanya. Selain itu, Aleccia pasti akan membantah.
"Kak ale!"
Aleccia berdehem, ia sedang dalam posisi mempercantik dirinya, ya dengan masker diwajah juga 2 timun yang menutupi mata cantiknya.
Sedikit kesal, Aleccia berdecak setelah merasakan tubuhnya diguncang keras oleh seseorang "APASIH!" Katanya.
"Kak"
"Apasih Adrian"
Aleccia melirik Adrian, adik laki lakinya sekilas. Dengan wajah kesal ia mulai melepas kebutuhan mempercantik dirinya itu dari wajahnya.
"Ehm.. anu kak"
"Apa! Kamu berantem lagi ya disekolah? Stop deh bulan ini kakak udah 3 kali ke sekolah kamu ya! Sekali lagi kakak laporin ke Papah sama Mamah"
Adrian menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal, namun kini bibirnya yang gatal dan bingung bagaimana cara mengajak bicara singa betina seperti kakaknya itu.
"Kali ini bukan kak, suwer tekewer kewer!" Ucapnya memeberikan tanda peace pada Aleccia.
"Terus apa?"
"Apa Adrian.. jangan bikin kesel"Adrina menampilkan senyum tipisnya "Itu.. tadi ada cowok datang kerumah ngelamar" dia sedikit terbata.
Aleccia beranjak, mengambil ponselnya yang berada disebelah bantal kepalanya tidur "Ngapain? Ngelamar jadi tukang kebun?" Tanya nya.
"Ngelamar kak Ale!"
Kepala dan mata Aleccia seketika bergerak menatap Adrian, memastikan ia tidak salah dengar "Jangan ngaco deh" balasnya tidak begitu senang.
"Seriusan kak! Tapi ganteng sih terus umurnya kayaknya lebih tua dari Kak ale.. kalau kata orang tiktok pesona pria matang kak!"
Aleccia berdecak, ini pertama kalinya ia mendengar hal seperti ini. Apa akan ada drama perjodohan?
Gadis itu kini duduk disampingnya adik laki lakinya "Mamah Papah tau?".
Adrian menganguk "Iya.. malah lamarannya udah diterima" jawabnya jujur.
"HAH?!?!"
"Mending kak Ale tanya langsung deh"
Mood si cantik dengan mata secerah bulan purnama itu tiba tiba berubah. Kembali Adrian bersuara "Karena aku udah kasih tau kak Ale info penting, sekarang kak Ale bantuin aku juga izinin ke mamah papah aku mau main ps dirumah Sean" jelas si bungsu.
"Minta izin sendiri, kakak lagi pusing gini tiba tiba ada lamaran dan diterima gitu aja..."
"Iya makanya kak Ale tanya dulu, konfirmasi ke Mamah Papah sekalian izinin aku kakkk please" Adrian meraih tangan kakaknya dan menggenggamnya erat seakan meminta pertolongan pada gadus itu.
"Ck.. yaudah sana"
"Okay thank you kak!"
-Gadis dengan surai panjang itu menuruni anak tangga dirumahnya, bahkan suara langkah kakinya terdengar jelas memenuhi ruangan keluarga.
"Mamah Papah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Shall I Stay?
General Fiction▪︎ on going Siapapun akan memiliki respon yang sama jika harus dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terpikirkan. Menikah dengan seseorang yang bahkan belum pernah bertemu sebelumnya, bagaimana jika pernikahannya berakhir tragis? Atau drama perseling...