31. On our happy day

1.2K 151 5
                                    

*

Aleccia Katarina, si cantik dengan sifat yang suka marah marah dan membangkang kini perlahan mulai luluh dengan suaminya sendiri. Lebih tepatnya sifatnya yang menjengkelkan itu hanya keluar saat ia sedang bersama Javvad, jika bersama orang lain Aleccia bisa menjadi pribadi yang ramah dan suka membuat lelucon receh.

Mungkin karena sudah terbiasa kesal dengan Javvad, jadi sifat nya yang itu masih susah untuk hilang. Belum lagi suaminya yang tidak peka itu suka mencari keributan dan menyepelekan hal hal kecil sampai Aleccia gregetan sendiri dibuatnya.

"Javvad, mampir ke tempat Kak Karel dulu bisa?"

"Bisa"

Javvad segera menancap gas menuju rumah Karel, kakak iparnya yang sudah pergi lebih dulu sejak beberapa tahun yang lalu. Javvad mencuri satu lirikan ke Aleccia, gadis itu tampak sangat cantik dengan dress bermotif bunga biru, panjangnya sampai di tumit kaki. Kesan anggun dan cantik memang sudah melekat pada Aleccia, jarang sekali Javvad melihat istrinha yang cantik itu memakai celana, atau mungkin belum pernah ya? Javvad sampai lupa.

"Mau cerita lama ke Karel atau pamit aja?"

"Pamit aja kok, habis ini kita mau ke Mall dulu kan?"

Javvad mengangguk, ia mulai mencari parkiran yang pas agar tak susah untuk keluar nanti. Karena hari libur biasanya ada lumayan banyak orang yang berkunjung, jadi Javvad memilih tempat yang agak jauh dari deretan mobil mobil lain.

Javvad akhirnya berhasil memarkirkan mobilnya, ia turun lebih dulu lalu membuka kan pintu untuk tuna putri yang sejak tadi duduk manis disampingnya. Aleccia turun dari mobil, tak lupa ucapan terima kasih untuk sang suami.

Seperti sebelum sebelumnya, jika sudah berada ditempat ini Javvad pasti akan memberikan ruang untuk istrinya agar berjalan didepannya dan dia mengikut dibelakang. Mereka memang sering berkunjung, mungkin seminggu atau dua minggu sekali karena sebelum menikah Aleccia jarang sekali mengunjungi Karel karena tidak ada yang mau menemaninya. Orang tuanya sibuk dengan pekerjaan, dan Adrian? Hah anak itu setengah hari disekolah, setengah harinya lagi dihabiskan bermain dan nongkrong bersama teman temannya.

Sebenarnya waktu berkunjung ada, tapi hanya dua bulan sekali dan Agra pun sudah menetapkan tanggal kunjungan ke tempat Karel, yaitu tanggal yang sama dengan kejadian naas itu terjadi.

"Javvad sini" Aleccia mengayunkan tangannya memanggil Javvad agar duduk disampingnya.

Javvad mengangguk saja, ia mengikuti perintah istrinya. Tak lupa Javvad membersihkan tempat untuk istrinya duduk, karena dia tahu betul istrinya itu tidak suka jika pakaian yang ia kenakan kotor atau berdebu. Aleccia memang selalu ingin tampil bersih dan sempurna apalagi dimata Javvad. Javvad merogoh saku jaketnya, dan mengeluarkan sapu tangan berwarna navy, ditaruhnya kain itu sebelum istrinya duduk.

Lagi lagi Aleccia berterima kasih atas sikap pengertian Javvad. Balasannya Javvad hanya tersenyum lalu mengusap punggung rapuh gadis itu.

"Pagi kak Karel.. hari ini aku datang lagi, kepagian sih tapi gapapa soalnya siang nanti aku udah harus berangkat sama Javvad keluar negeri. Kita berdua mau bulan madu hehehehe, rencananya dadakan sih kak tapi karena persiapannya udah matang jadi aku dan Javvad bisa berangkat hari ini"

Aleccia diam sebentar sebelum melanjutkan kalimatnya, tangannya mulai bergerak meraba rerumputan yang tumbuh diatas makam Karel "Terima kasih ya kak semalam kak Karel datang datang dan izinin aku pergi berdua bareng Javvad. Aku sekarang udah nyaman dan sayang sama Javvad, dia usahain semuanya buat aku walaupun kadang harus berantem atau ngomel dulu"

Disamping itu ada Javvad yang berusaha menahan senyumnya setelah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan istrinya. Usapan di punggung Aleccia juga semakin terasa hangat, lantas gadis itu menoleh "Javvad, kamu selama berkunjung gak pernah ngobrol sama kak Karel. Terakhir cuma say hai doang, gimana deh sama kakak ipar sendiri kok sombong banget" tuturnya sedikit keki.

Oh, Shall I Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang