*
Tok! Tok! Tok!
Javvad yang baru saja menutup laptop kerjanya harus menghembuskan nafas lelah lagi. Apa lagi yang terjadi dengan perempuan itu?
Javvad membuka pintu kamarnya, istri nya yang cantik namun pandai memainkan emosinya itu sudah berdiri didepan nya dengan wajah ditekuk.
Aleccia menatap Javvad tajam, lalu menyelonong masuk kedalam kamar pria itu tanpa ada ajakan dari si pemilik kamar
"Mau apa lagi Katarina?"
Aleccia duduk ditepi kasur, matanya lurus menatap Javvad yang sedang melangkah mendekati nya.
"Laper"
Javvad mengernyit, meraih ponsel diatas nakas dan melihat pukul berapa saat ini "Ck, sudah hampir jam 12.. besok saja makannya" tolaknya.
"Gamau!"
"Driver sudah istirahat jam segini"
"Ya kamu masak lah!"
Javvad berdecak, meraih lengan istrinya dan segera membawa gadis itu keluar dari kamarnya "Saya tau kamu lagi buat saya kesal, kan?".
"IH ORANG LAPER BENERAN!"
"Kamu tau ini jam berapa? Gak baik makan jam segini berat badan kamu bisa naik drastis dan mengganggu kesehatan juga, paham?"
Aleccia memukul lengan suaminya keras hingga si suami meringis pelan "OH JADI KAMU MANDANG FISIK YA! JADI KALAU MISAL BERAT BADAN SAYA NAIK KAMU GAK SUKA?" Teriaknya.
"Memang saya mandang fisik makanya saya nikahin kamu.." balas Javvad cepat, sebelum istrinya mulai mengoceh lagi "Berat badan naik bukan masalah untuk saya, tapi kalau sudah berpengaruh ke kesehatan kamu saya gak bisa Katarina" lanjutnya lagi.
Aleccia melipat kedua tangannya didada, memandang Javvad menuntut "Can you stop calling me Katarina? You're so annoying" ujarnya.
"Terserah saya, besok saja makannya"
"LAPARNYA SEKARANG MASA MAKANNYA BESOK!"
Javvad tak menghiraukan teriakan nyaring dari istrinya lagi "Suruh siapa kelayapan, tadi saya sudah bawakan kamu martabak manis tapi kamu kabur jadi saya kasih ke Mbak ratih" tutur Javvad sebelum akhirnya ia menutup pintu kamarnya.
"ISH MBAK RATIH SIAPA SIH?! SELINGKUHAN KAMU YA??? JAVVAD!"
Tangan kecil Aleccia mulai mengetuk pintu kamar Javvad lagi, terus ia lakukan sampai akhirnya pria itu membukanya lagi.
"Apa? Mending kamu tidur sana!" Usir si suami yang mulai terganggu dengan suara bising Aleccia.
"MBAK RATIH SIAPA!? KAMU SELINGKUH SAMA TETANGGA SEBELAH YA!"
Javvad tak memberikan respon apa apa, wajah nya datar tak berekspresi. Rasanya malas menanggapi Aleccia yang suka tantrum tidak kenal waktu, bahkan di jam 12 malam saja dia tetap teriak teriak.
"Ngurusin kamu saja saya pusing, gimana bisa saya kepikiran buat selingkuh" Javvad berniat menutup pintu kamarnya lagi. "Sekarang kamu tidur dan besok pagi siapkan sarapan. Jam setengah 7 sudah harus siap" lanjutnya lagi.
"HAH?! GILA YA KAMU DIKIRA SAYA BABU APA!"
-
Aleccia dengan wajah yang ditekuk, menaruh sarapan untuk Javvad diatas meja. Gadis itu harus effort bangun sebelum Javvad, memasak untuk sarapan suaminya. Ini semua terpaksa semata mata agar atm nya tidak menjadi jaminan. Javvad itu nyebelin! Suka ngatur dan ngancam! Pikir Aleccia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Shall I Stay?
General Fiction▪︎ on going Siapapun akan memiliki respon yang sama jika harus dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terpikirkan. Menikah dengan seseorang yang bahkan belum pernah bertemu sebelumnya, bagaimana jika pernikahannya berakhir tragis? Atau drama perseling...