*
Puncak bogor, adalah wisata pegunungan yang akhirnya menjadi tempat liburan oleh Javvad dan teman temannya. Tempat ini adalah hasil voting terbanyak yang sempat mereka lakukan beberapa hari yang lalu, setelah sempat berdebat tentang tempat liburan yang cocok, pada akhirnya pilihan mereka jatuh di puncak bogor.
Memakan waktu kurang lebih satu setengah jam, keberangkatan mereka dari Jakarta menuju kota Bogor.
Javvad dan Aleccia sepertinya akan menjadi yang terakhir sampai, jangan tanya kenapa. Ini semua karena Aleccia yang memilih pakaiannya sangat lama, sampai Javvad yang mengatur pakaian mereka pun ikut mengomel karena istrinya itu terus terusan bingung harus membawa warna apa yang akan cocok di tempat itu.
"Padahal tadi harusnya bawa yang hijau daun!"
Javvad melirik istrinya sekilas, mereka baru saja sampai dan perempuan itu masih membahas hal yang sama berulang kali "Kamu mau liburan atau cosplay jadi kebun teh?" Tanya nya sedikit satir.
"Ish! Biar menyatu dengan alam gitu maksudnya. Kok dibilang cosplay kebun teh!" Aleccia mengerutu lagi setelahnya, ia membantu Javvad membawakan barang barang mereka berdua. Oh maksudnya Aleccia membawa tas laptop milik suaminya, dan si suami membawa koper berukuran sedang yang berisikan pakaian dan barang keperluan mereka berdua.
Javvad masuk lebih dulu kedalam villa, diikuti Aleccia dibelakangnya mereka mulai mencari kamar untuk mereka berdua "Kamu tunggu dikamar dulu, saya mau cari yang lain" ujar Javvad pada istrinya.
"Gak mau! Ikut!" Sahut Aleccia cepat, enak saja dia ditinggal sendirian dtempat asing begini.
Lagi lagi Javvad hanya bisa menyanggupi keinginan Aleccia yang bersikeras untuk ikut kemanapun ia pergi "Heels kamu ganti dulu, pakai sendal biasa" balasnya sedikit memberi peringatan untuk istrinya yang sangat suka memakai heels 4 sampai 5 cm.
"Saya gak bawa deh"
"Saya bawa, cek dikoper sana. Saya tunggu diluar" ujar Javvad seraya menunjuk koper mereka yang masih tertutup rapat di pojok kasur tidur.
Aleccia menyetujuinya, ia segera melepas heels nya dan menggantinya dengan sendal teplek biasa. Apalagi mereka akan berjalan kesana kesini, keliling kawasan puncak kota bogor dan sebagainya. Berterima kasihlah Aleccia pada suaminya yang membawa barang barang penting miliknya.
"Kita mau kemana aja hari ini Javvad?"
Aleccia berusaha menyamai langkah kakinya dengan langkah kaki suaminya yang lebar. Agak kesusahan tapi karena ia ikut menarik lengan Javvad akhirnya mereka bisa berjalan berdampingan.
"Kamu mau kemana?" Tanya Javvad balik.
"Mau di villa aja sih, berendem" jawab Aleccia jujur, karena ia rasa dengan cuaca yang mendung begini lebih baik di Villa saja kan?
Javvad tak membalas lagi setelah itu, karena sosok teman temannya sudah nampak sedang bercerita di balkon villa. Sudah ada Jemian, Winona, Laskar, Eric dan Mars si sekretaris Javvad.
"Javvad dan istri, silahkan duduk" sambut Laskar si anak pemilik Villa tempat mereka akan menginap hari ini.
Javvad mengangguk singkat, dan Aleccia tersenyum membalas sapaan dari Laskar. Mereka duduk berdampingan lagi, disebelah Javvad ada Eric dan diseberang Aleccia kebetulan adalah Jemian, sepupu Javvad bersama Winona disebelahnya juga.
"Karena pagi ini mendung, jadi kita jalan nya agak sore aja gimana?" Pertanyaan itu dilayangkan Laskar ke teman temannya. Menurut rencana seharusnya mereka akan berkunjung ke Danau Telaga warna yang letaknya tak begitu jauh dari villa yang mereka tempati saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Shall I Stay?
General Fiction▪︎ on going Siapapun akan memiliki respon yang sama jika harus dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terpikirkan. Menikah dengan seseorang yang bahkan belum pernah bertemu sebelumnya, bagaimana jika pernikahannya berakhir tragis? Atau drama perseling...