*
Sepertinya setelah ini Javvad akan menyalahkan dirinya sendiri karena memilih client besar yang ternyata membuat pekerjaannya semakin banyak. Tebak apa yang harus dilakukan sekarang, ia harus pergi keluar kota untuk bertemu client nya yang katanya sibuk dan memilki jadwal yang padat.
Huh, dikira jadwal Javvad hanya berbaring seharian ditempat tidur?
Sejak tadi ia terus terusan menyuruh istrinya untuk berkemas dengan cepat. Bagaimana tidak, pemberitahuan keberangkatannya baru saja diterima Javvad pagi tadi. Javvad pun tidak bisa menyalahkan Mars sekretarisnya yang seharusnya mengatur jadwal Javvad dari jauh hari, karena Mars pun juga mendapat info sejam sebelum ia memberitahu Javvad.
"Katarina tolong masukan kaos biasa juga.."
Aleccia sebagai istri yang baik hanya mengangguk saja, apa yang diperintahkan Javvad segera ia lakukan. Karena waktu benar beanr sudah mepet, belum lagi perjalanan menuju bandara.
"Javvad, yang pergi siapa aja?"
Javvad yang hendak memasukkan laptop kedalam tas lantas mendongak "Saya, Mars, kamu dan seharusnya Winona ikut karena client ini dia yang handle" jawabnya pada Aleccia.
Aleccia mengangguk paham, lalu kembali mengatur pakaiannya dengan Javvad dengan rapih seperti yang diajarkan Javvad padanya. Ya, Aleccia benar benar belajar semuanya dari Javvad mulai dari mengatur pakaian, memasak, membersihkan rumah, berbelanja kebutuhan rumah dan lain sebagainya.
Sudah sebulan terakhir memang Aleccia mendapatkan kelas private dari suaminya, dan sejauh ini ia sudah menguasai beberapa hal. Syukurlah, Javvad pun tidak pernah mengajarinya dengan paksaan atau suara yang keras. Suaminya itu selalu meminta dengan baik baik, menegurnya dengan pelan jika ia melakukan suatu kesalahan.
Jujur saja, Aleccia terkadang bingung dengan sikap Javvad yang selalu tenang. Padahal Aleccia juga terkadang suka kelepasan bicara kasar atau berperilaku kurang menyenangkan selama kelas private nya, namun cara Javvad mendidiknya dengan sabar dan tenang jelas membuat si istri itu kebingungan. Javvad ini emosi nya kapan? Kok bisa sesabar itu?
Bahkan Isabelle saja kadang suka sampai teriak teriak kalau Aleccia sulit mematuhi perintahnya. Dan Javvad bahkan berusaha selalu berbicara pelan padanya? Waw Aleccia harus memberikan sebuah tepuk tangan meriah untuk ketebalan sabar Javvad itu.
"Katarina, pakaian semuanya dudah diatur?"
"Sudah!"
Javvad mengangguk paham, ia mengusap punggung istrinya "Good job, sekarang kamu siap siap. Nanti kopernya biar security yang bawa, ok?" Balasnya.
Aleccia tersenyum disertai anggukan "ok! Saya ambil tas dulu" katanya lalu segera meraih tas berwarna biru langit miliknya disebuah lemari yang memang di belikan Javvad dan dikhususkan untuk koleksi tasnya yang benar benar sangat amat banyak.
Setelah hampir 20 menit, Aleccia sudah siap dengan outfitnya yang selalu fresh dan cantik kini mengikuti langkah kaki suaminya yang sudsh lebih dulu berjalan didepannya, outfit Javvad pagi ini adalah pilihan Aleccia. Ah tampannya pria itu dengan setelah kemeja hitam tanpa dasi, kalau begini terud yang ada Aleccia bisa jatuh secinta cinta nya dengan si suami.
Javvad tidak tebar pesona, tapi kenapa rasanya Aleccia selalu terpesona dengan aura matang suaminya?
-
Perjalanan menuju bandara cukup memakan waktu, syukurnya mereka tiba tepat waktu. Penerbangan akan dilakukan sekitar 1 jam lagi artinya masih ada waktu untuk mereka bersantai dan menunggu.
Aleccia duduk disamping suaminya, bersandar pada Javvad dan sesekali membuka ponselnya untuk mengirim pesan pada orang tua dan sahabat sahabatnya. Nampaknya Javvad juga begitu, sedang membuka ponselnya sendiri sembari mengetik pesan untuk Jemyan agar memberitahu Tsania nanti. Hubungan Jemyan dan Tsania jauh lebih dekat dibanding Javvad dan Tsania, karena tahu sendiri bagaimana keras kepalanya Javvad yang tidak mau berhubungan dengan keluarga nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Shall I Stay?
General Fiction▪︎ on going Siapapun akan memiliki respon yang sama jika harus dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terpikirkan. Menikah dengan seseorang yang bahkan belum pernah bertemu sebelumnya, bagaimana jika pernikahannya berakhir tragis? Atau drama perseling...