*
"Permisi pak"
Pintu ruangan Javvad terbuka, sontak mereka berdua yang sejak tadi berada didalam sana menoleh bersamaan. Melihat sesosok perempuan yang baru saja masuk keruangan itu dengan tampilan rapih dan juga cantik.
Aleccia mengernyit, melirik Javvad dengan sinis. Perempuan jenis apa lagi ini?
"Duduk"
"Iya Pak"
Perempuan cantik yang sepertinya adalah salah satu karyawan dikantor Javvad itu akhirnya duduk disamping Aleccia, agak berjarak karena keduanya memang tak saling mengenal satu sama lain.
Javvad akhirnya beranjak dari duduknya, menghampiri kedua wanita yang duduk diam tanpa saling menyapa satu sama lain. Dia duduk disofa lain yang berhadapan langsung dengan sang istri.
"Aleccia, ini Winona" Javvad memperkenalkan Aleccia pada wanita tersebut, dengan senyum yang ditarik paksa akhirnya si cantik itu mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
"Winona, ini Aleccia. Istri saya" lanjut Javvad lagi. Winona, ia tersenyum santun pada Aleccia.
Nampak sekali istri Javvad ini tidak begitu senang dengan kehadiran perempuan lain disana.
"Winona ini manager pemasaran dikantor ini sekaligus calon ipar saya" jelas Javvad.
Aleccia menatap suaminya bingung "Calon ipar?" Tanya nya.
Javvad mengangguk "Iya, jadi pasangan Winona itu sepupu saya" jawabnya pada Aleccia. Dia tahu jelas bagaimana ekspresi istrinya yang tadinya jutek kini berubah sedikit melunak.
Setelahnya Aleccia menoleh pada Winona disebelahnya, gadis berambut coklat itu tersenyum padanya. Lantas ia pun membalasnya karena ternyata Winona kekasih dari sepupu suaminya. Huft.
"Winona, boleh kamu ajak istri saya keliling kantor? Biar dia juga tahu seisi kantor ini seperti apa"
Winona mengangguk sopan "Boleh Pak, mari Buk Aleccia" ucapnya beralih pada Aleccia.
Dengan embusan napas pasrah, Aleccia akhirnya beranjak dari sana. Ia menghampiri Javvad terlebih dahulu, lalu memberikan satu kecupan di bibir suaminya "Biar dia tau kamu itu punya istri" katanya sedikit berbisik.
Entahlah Winona dengar apa tidak, Aleccia tidak peduli.
Sedangkan Javvad hanya diam mendapat serangan tiba tiba dari sang istri. Aleccia memang perempuan terunik sedunia, padahal sudah jelas Javvad memperkenalkan dirinya sebagai istri tapi tetap saja harus seperti itu.
Seperginya dua perempuan itu, Javvad menghela napas. Terserah Katarina saja.
-
Berkeliling kantor sangat melelahkan untuk seorang Aleccia Katarina, walaupun suaminya pemilik kantor pun ia tidak bisa harus berkeliling seluruh kantor yang luasnya entah berapa hektar ini belum lagi harus keluar masuk lift dan ruangan yang sangat banya disini. Aleccia jadi bingung, Javvad kok bisa punya perusahaan sebesar ini dan di handle sendirian? Wah hebat juga suaminya itu.Berbeda dengan Aleccia yang mulai menggerutu dalam hati, Winona justru tampak sangat senang membawanya bertemu para karyawan, memperkenalkan dirinya sebagai istri dari atasan mereka semua disini.
Senyum dan terus melangkah menyapa, itulah yang dilakukan Aleccia.
Setelah hampir setengah jam mereka berkeliling, Winona akhirnya mengajak istri dari atasannya itu menuju kantin kantor karena sudah bertepatan dengan jam makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Shall I Stay?
General Fiction▪︎ on going Siapapun akan memiliki respon yang sama jika harus dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terpikirkan. Menikah dengan seseorang yang bahkan belum pernah bertemu sebelumnya, bagaimana jika pernikahannya berakhir tragis? Atau drama perseling...