*
"JAVVAD!!!!"
Teriakan pagi itu menjadi kalimat pertama yang katakan Aleccia. Pagi ini ternyata Javvad sudah bangun lebih dulu, entah kemana perginya pria ini sekarang. Sejak bangun tadi Aleccia tidak mendapati sosok suaminya tidur disebelahnya, biasanya dihari libur seperti ini Javvad akan bangun lewat dari jam 7. Jika membuka mata Aleccia pasti masih merasakan tangan Javvad melingkar dipinggangnya.
Sudah hampir sebulan ia dan Javvad tinggal dirumah ini, berdua saja. Tidak ada yang berubah, masih bertengkar, tantrum dan sifat Javvad juga masih sama tenangnya.
"JAVVAD DIMANAAA SIH!"
"Masih pagi Katarina, ada apa?"
"INI SUNSCREEN SAYA KENAPA TUMPAH!"
Javvad menggaruk tengkuknya "Tadi saya pakai sedikit, karena mau joging. Tapi gak sengaja jatuh terus kena injak" jawabnya.
Gadis itu mendengus kasar, menarik tangan suaminya masuk kekamar "Kamu tahu gak ini baru beli kemarin, masih baru Javvad. Saya aja belum sempat pake, TAPI MALAH KAMU INJEK INJEK BEGINI!" Kesalnya. Aleccia benar benar sudah dibatas kesabarannya, bisa bisanya suaminya sudah berulah dipagi hari begini.
"Saya gak tau, kamu bisa beli lagi. Itu juga saya gak sengaja" sanggah Javvad penuh pembelaan.
Aleccia memutar bola matanya malas, ia menadahkan tangannya "UANGNYA MANA?" Tanya nya sedikit berteriak.
"Uang untuk apa?"
"UNTUK BELI SUNSCREEN LAH!"
"Saya sudah transfer uang jajan kamu 2 hari yang lalu"
"GAK! Itu beda lagi! Karena kamu yang udah buat sunscreen saya jadi begini.. berarti harus uang dari kamu yang ganti!"
Ya Tuhan, perhitungan sekali perempuan ini. Padahal tabungan untuknya ada 20 juta setiap bulannya, memangnya itu kurang?
"Saya gak lagi pegang cash"
Aleccia mengepalkan tangannya, kemudian melayangkan satu pukulan keras di lengan Javvad "BANYAK ALASAN!" Katanya lalu meninggalkan Javvad disana.
-
"Mau jalan?"
"Enggak"
"Berarti kita dirumah saja? Lagi?"
"Lagi males keluar rumah, capek buang buang energi"
Javvad mengangguk, setidaknya ia sudah berusaha kan mengajak istrinya untuk keluar rumah dan jalan jalan keliling pagi. Dan Aleccia nantinya tidak punya alasan memarahinya karena bosan dirumah, toh Aleccia sendiri yang menolak kan?
Tolong ingatkan jika tiba tiba gadis itu mulai marah lagi.
Mereka berdua hanya berdiam diri dirumah setelah tadi sarapan bubur ayam yang Javvad bawa sepulangnya dari kegiatan jogging. Setiap minggu pagi memang Javvad selalu meluangkan waktunya untuk berlari sekitar apartement, guna menjaga kesehatan jantungnya juga meningkatkan suasana hatinya karena setelah sampai dirumah pasti omelan dan juga teriakan dari si istri membutuhkan banyaknya rasa sabar seluas samudera.
Aleccia sedari tadi hanya diam mengutak atik ponsel Javvad, mendownload game juga menonton video disana. Dengusan malas terdengar beberapa kali karena gadis itu merasa bosan, tidak ada yang menantang dari ponsel suaminya.
Padahal pikir Aleccia tadi akan ada drama rumah tangga seperti Javvad yang ketahuan suka menelfon atau mengirim pesan centil kepada teman sekantornya atau perempuan lain. Ternyata tidak ada, bolak balik ia mengecek semua sosial media Javvad seperti instagram, whatsapp, bahkan twitter pun tidak ada yang mencurigakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Shall I Stay?
Ficción General▪︎ on going Siapapun akan memiliki respon yang sama jika harus dihadapkan dengan sesuatu yang tidak terpikirkan. Menikah dengan seseorang yang bahkan belum pernah bertemu sebelumnya, bagaimana jika pernikahannya berakhir tragis? Atau drama perseling...