Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
꒰ oh, who is she? ꒱
Ryoh Grantz, pria yang menjabat sebagai visioner suci, the light cane. Berjalan dengan santai ke ruangan yang ditempati oleh para visioner suci lainnya. Dengan kebiasaannya, ia membuka pintu dengan heboh dan membuat perhatian para visioner suci lainnya memusatkan perhatian mereka pada Ryoh.
"Ada apa?" Tanya si desert cane, Orter Mádl.
"Aku menemukan sesuatu yang menarik dan sangat indah!"
"...."
Ucapan Ryoh seakan angin lalu bagi visioner suci lainnya.
"Setidaknya dengar sampai akhir!"
𖠵🪻𖣺
"Jadi?"
"Aku bertemu dengan seorang gadis florist-"
"Kau sudah punya istri, kan?" Potong Renatus Revol.
"Itu benar, biar aku lanjutkan. Namanya [Name] Chartreuse." ungkap Ryoh.
Suasana di ruangan tersebut seketika hening, atmosfer tiba-tiba terasa sangat serius ketika menyebutkan nama gadis yang merupakan seorang florist.
"Chartreuse? Kau bercanda?" tanya Renatus yang masih menganga.
"Tidak, dia yang menyebutkan namanya saat kutanya. Chartreuse, keluarga peri di hutan sihir Chartreuse. Mendiami hutan itu lebih dari 2000 tahun, apa aku benar?" tanya Ryoh pada Sophina.
"Benar, sekaligus penjaga kristal pengetahuan. Tapi memang rumornya para polisi sihir menemukan bandit yang mencoba masuk di sana diusir oleh manusia bergaris ganda..." ungkap Sophina.
"Dari mana kau tahu rumor seperti itu...?" tanya Tsurara.
"Pekerja." jawab Sophina.
"Jika hanya itu mungkin orang tuanya kebetulan punya marga yang sama dengan–" Orter yang hendak bangkit dari kursinya seketika terhenti.
"Dia memegang wisdom cane, primodial jade."
Orter terdiam dan kembali duduk di tempatnya, entah kenapa rapat abal-abal sekaligus mendadak itu terasa serius di detik itu juga.
"Wisdom Cane, Primodial Jade bukan tongkat biasa. Terbuat langsung dari kayu pohon sihir di hutan itu dan serpihan kristal pengetahuan. Tidak mungkin florist seperti dia asal memiliki atau membelinya kan?" ucap Ryoh dengan wajah serius.
"Rayne, kapan ujian masuk di Easton akan dilaksanakan?" tanya Ryoh.
Rayne, visioner suci yang masih belia itu menoleh. Sejak tadi ia hanya diam menyimak perkataan Ryoh.
"Sekitar dua sampai tiga minggu lagi." jawab Rayne.
𖠵🪻𖣺
CRING!!
"Irrashai–" tubuh gadis itu seketika membeku saat mendapati Ryoh tersenyum cerah di depan pintu yang barusan ia buka.
'Kami-sama tasukete..' batin [Name] yang sudah mendapati perasaan tidak enak.
"Apa ada yang bisa saya bantu tuan..?" tanyanya dengan wajah tertekan.
"Aku tidak ingin membeli apapun, tapi hanya ini." ucap Ryoh, tangannya terulur memberi amplop dengan segel lilin di tengahnya.
"Oh..arigatou gozaimasu.." ucap [Name].
Netra (e/c) miliknya kembali menatap Ryoh, sementara pria itu mengangguk dan meninggalkan toko. Tentu tanpa membeli apapun tentu saja.
"Apa itu, [Name]?" Guina berjalan ke arah gadis cantik itu dan melihat surat di tangannya.
"Guina oba-chan.." gadis itu menoleh dan kembali menatap surat di tangannya.
Karena rasa penasaran yang amat tinggi, gadis itu dengan cepat membukanya. Matanya membaca dengan teliti surat di tangannya. Beberapa detik kemudian pasca membaca surat tersebut ia terdiam mematung.
"Akademi Easton..?"
𖠵🪻𖣺
Semalaman gadis bersurai (h/c) itu dibuat tidak bisa tidur karena surat yang ia dapat dari Ryoh. Kepalanya terlalu berat mencerna semua yang terjadi dua hari ini.
Yang pertama pertemuan tidak sengajanya dengan Ryoh, dan yang kedua Ryoh yang tiba-tiba memberinya surat untuk masuk ke Akademi Easton. Netra (e/c) yang sayu karena mencoba untuk tidur itu menerawang ke langit-langit kamarnya.
Guina selaku bossnya menyuruhnya mengambil tawaran tersebut karena Akademi Easton memang se-terkenal itu di sana. Sementara gadis pemegang wisdom cane ini tidak mau terlibat konflik yang berada di dalam akademi itu.
"Apa yang ada di pikirannya sih?" gumam [Name]. Maksudnya adalah pikiran dari Ryoh Grantz.
Akhirnya setelah perkelahian batin, gadis bersurai (h/c) itu memutuskan untuk tidur dan mempersiapkan diri untuk keesokan harinya. Atas saran dari Guina dan hasil perdebatan batinnya, [Name] memutuskan untuk mengikuti ujian di Akademi Sihir Easton.
Semoga ini bukan pilihan buruk untuknya.
꒰ 🍀 ꒱
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Picture credits : afterglows (pinterest) and ezaquielles (pinterest).