30

2.1K 301 66
                                    

「 Game of Fate (4) 」

꒰ Choose your last words, this is the last time

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choose your last words, this is the last time. 'Cause you and I, we were born to die

Doom hanya terdiam di tempat saat tekanan sihir milik gadis itu kian membesar. Doom menundukkan kepalanya saat merasakan gadis itu mulai mendekatinya.

Kan Doom ga bisa lihat, jadi kita mulai sekarang coba di pov dia yah.

"Kau menatapku dari sana...itu bukan tempatmu." ujar gadis itu yang tidak menatap Doom.

Doom dibuat kebingungan dengan perkataan gadis itu, apa ada maksud tersembunyi dari kata-kata [Name]? Entahlah.

"Maksudnya, kau harus melihatku dari tempat yang seharusnya." ujarnya lagi.

"Bersujud."

THUD!!

Tubuh Doom dipaksa untuk bersujud di bawah kaki [Name] hanya dalam satu kata, ia mencoba untuk bangkit dan mendongak ke atas.

"Matamu terlalu angkuh dari atas sana- oh, aku lupa kau buta." sarkasnya.

Kak? Lampu saya mati, bentar-

Doom hanya terdiam dan mencoba meraih senjata besar miliknya, namun [Name] yang menyadarinya segera menarik Final Judgement keluar dari perutnya.

TRANG!

Peraduan kedua pedang tersebut membuat deritan suara yang nyaring. [Name] mengambil langkah mundur dan meluruskan pedangnya ke depan.

"Judgement."

Sulur mawar yang awalnya membatasi gagang pedang kini terlilit di pergelangan tangan [Name] dan mulai menyedot mana milik gadis itu.

"Naturae : Rose Cage."

Setelah merapalkan mantra miliknya, sulur mawar biru mencoba memerangkap Doom di dalamnya. Kondisi Doom sekarang harus dihadapkan oleh [Name] dengan Final Judgement dan mantra gadis itu.

Sesaat Doom dibuat tidak fokus oleh gadis itu.

"Kau..melihat ke mana?"

BLEDAR!!

Doom terlempar setelah Final Judgement mengenai wajahnya dengan telak. Cairan kental berwarna merah lolos dari belahan bibir Doom yang baru saja terkena damage dari Final Judgement.

"Yang satu itu untuk teman-temanku yang kau buat sekarat." ujar gadis itu dengan tatapan datar.

"Menarik.." ujar Doom.

Hawa di sekitar keduanya terasa sangat mencekam, Doom mulai memasuki tahap 100% miliknya. [Name] yang melihat itu hanya memandangnya dengan tatapan jijik.

❝ 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐞𝐝  ❞  || 𝐌𝐚𝐬𝐡𝐥𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang