2O

3.5K 490 53
                                    

「 A Peace for A While 」

꒰ She's so perfect, blah, blah blah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

She's so perfect, blah, blah blah.. ꒱

   Awal chapter ini diawali dengan mc kesayangan kita semua yang membuka matanya, baru saja siuman dari pingsannya.

Netra (e/c) tersebut terbuka dan menerawang ke langit-langit kamarnya. Tubuhnya mungkin kelelahan karena berkali-kali mengeluarkan mana yang berlebihan.

Gadis itu menghela nafas lega, lalu memegang kedua telinganya. Tidak runcing, dan masih normal.

Ia tersenyum lega, baru saja ia merasa lega dalam beberapa menit, ia mendengar kebisingan dari depan kamarnya.

"Aku hanya mau menjenguknya."

"Tapi kau bukan dari asrama adler, sialan!"

DUK! DUK! DUK!

Pintu kamar [Name] copot dari tempatnya, dan gadis itu hanya tersenyum tertekan. Ia menatap Mash yang memegang pintunya, wajah Mash langsung terlihat bersalah karena ia membuat pintu temannya itu rusak.

Siluet surai burgundy menyelinap masuk dan langsung memeluk pinggang gadis bersurai (h/c) di depannya, bahkan ia langsung duduk di kursi yang sejak kapan ia tarik.

"OI MASH! DIA MASUK!" pekik Dot dari luar yang sedang menahan Lance.

Pemuda bersurai baby blue itu menggumamkan 'akan kubunuh' terus menerus saat melihat pemuda bersurai burgundy itu dengan seenaknya memeluk pinggang gadisnya.

Wait, gadisnya? 🤨

Bahkan wajah Mash yang tadinya sudah kusut karena mencopot pintu kamar gadis itu kini tambah kusut.

"Ii yo, Mash-san. Akan kuperbaiki nanti." ucap gadis itu lalu melihat Carpaccio yang masih memeluk pinggangnya.

"Terima kasih sudah menjengukku, Carpaccio-san."

"Hm.." pemuda itu mengangguk dan masih menempatkan kepalanya di pangkuan gadis itu.

Lance yang melihat itu mengepalkan kedua tangannya, Carpaccio berani dengan terang-terangan memeluk [Name] di depan mereka. Lance saja tidak punya nyali sebesar itu!

Merasa tersaingi ternyata 🚶‍♀️‍➡️

Sementara Finn bersembunyi di balik tubuh Dot, sepertinya si Ames bungsu itu masih punya trauma tersendiri terhadap Carpaccio, wajar sih..

𖠵🪻𖣺

   Beberapa menit berselang setelah teman-teman baiknya (ajaib) pergi, oh, belum. Satu orang lagi masih duduk nyaman di kursi belajarnya sambil mengunyah cream puff.

"Mash-san tidak pergi?" tanya gadis itu, tapi Mash tidak merespon.

"....Mash-san?"

Yahaha dicuekin.

❝ 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐞𝐝  ❞  || 𝐌𝐚𝐬𝐡𝐥𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang