「 Exam 」
꒰ everyone is watching. ꒱
Akademi Sihir Easton, sekolah terkenal dan bersejarah yang telah melahirkan berbagai pilar kerajaan sihir. Tentu saja, ujian masuknya sangat sulit.Dan gadis dengan surai (h/c) itu berdiri di antara ratusan calon siswa maupun siswi yang akan menuntut ilmu di Akademi Sihir Easton. Sembari membaca note dari Guina yang berisi kata nasehat dan pengingat, atensi gadis itu tertuju pada laki-laki bersurai hitam yang mirip jamur.
'Sebaiknya jauh-jauh saja deh..' pikir gadis cantik itu dan menghela nafas lega.
"Selamat datang, semuanya!"
"Suaranya berasal dari mana?!"
Netra indah pemilik wisdom cane itu menoleh dan mendapati pengawas ujian masuk tahun ini, Claude Lucci.
"Aku yang akan mengawasi ujian masuk tahun ini, namaku Claude Lucci. Senang bertemu kalian." sambut singkat dari Claude.
"Claude Lucci?!"
"Dia penyihir nomor tujuh tahun ini!"
Dan begitulah keramaian yang melontarkan berbagai kata pujian lainnya untuk Claude, dan membuat angan-angan pria pengawas itu semakin meninggi. Mungkin bisa jadi ke tahap halu. Sampai pemuda bergaya rambut mangkuk berceletuk dan membuat Claude kesal sendiri, siapa lagi kalau bukan Mash Burnedead?
"Waktunya untuk ujian pertama, silahkan duduk." ujar Claude.
"Duduk?!"
"Di mana kursinya?!"
Mendengar kericuhan lagi, Claude mengangkat tongkat sihirnya dan getaran dari bawah tanah yang mereka pijaki terasa. Lalu muncul lah kursi dan meja yang terbuat dari batu. Lalu dari atas mereka berjatuhan kertas dan pena yang tersedia di setiap deret meja.
Claude Lucci kembali mendapat berbagai kata pujian dari para peserta ujian, dan kembali membuatnya meninggi sebelum Mash kembali berceletuk dan membuat angan-angannya sirna berganti rasa kesal yang sangat amat dalam seperti dendam 7 turunan.
"Waktu kalian 30 menit! Mulai!" ucap Claude.
𖠵🪻𖣺
Seluruh rangkaian ujian [Name] lewati dengan penuh kesabaran dan sedikit berusaha keras. Selain itu, Mash Burnedead kembali membuat Claude Lucci kesal karena laki-laki pecinta kue cream itu masih saja lolos di setiap ujiannya.
"Huft..aku sangat bersyukur aku hanya lah angin lewat.." gumam gadis cantik itu.
"Ini ujian kalian selanjutnya!"
Claude Lucci mengayunkan tongkatnya kembali, tanah yang mereka pijaki kini bergetar untuk kedua kalinya dan muncul lah dinding tebal nan tinggi yang membentuk sebuah labirin.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐞𝐝 ❞ || 𝐌𝐚𝐬𝐡𝐥𝐞
Fanfiction❝ 𝘿𝙚𝙘𝙞𝙙𝙚𝙙 𝙗𝙮 𝙙𝙚𝙨𝙩𝙞𝙣𝙮.. ❞ ● ● ● ● ● ● ●● 𖥻 Mashle ⓒHajime Kōmoto. 𖥻 Story ⓒameyoukoo.