01. Jiji masih nen

25.3K 781 7
                                    

Jadwal yang padat sudah terselesaikan dini hari. Para member grup pergi ke kamar masing-masing. Begitupun dengan Haechan.

"Langsung mandi terus tidur, jangan main game."

Haechan mendengus akan perintah yang sama setiap harinya. "Iya Hyung," ucapnya sambil masuk ke kamarnya membersihkan diri lalu tidur.

Saat tengah berpakaian pintu kamarnya terbuka, Haechan tersenyum manis menyambut kedatangan nya. "Masuk Jeno."

Jeno masuk kedalam kamar berwarna dominan putih itu. Tubuh besarnya dibawa mendekati si pria Tan lalu memeluknya erat.

"Kenapa belum tidur, hmm?"

"Ingin tidur bersama mu mbul," jawabnya parau, wajahnya tenggelam dalam tengkuk yang lebih muda.

Haechan mengusap surai hitam Jeno. "Baiklah ayo tidur berd-"

Brak!

"Bibu~"

Si maknae grup berlari kecil segera memisahkan Jeno dari Hyung favoritnya. Tubuh mungil Haechan sudah berganti kepelukan Jisung. "Jie sudah mandi jadi ayo bobo," ucapnya dengan sedikit merengek, Haechan yakin si maknae sudah mengantuk.

"Iya bayi."

Jeno yang melihat itu mendengus baru juga memeluk Haechan sekarang sudah di monopoli si maknae lagi. Jeno meruntuki dirinya yang tidak mengunci pintu tadi.

"Tapi hari ini tidur bersama Jeno Hyung juga."

Jisung sedikit menyembulkan tatapannya dari bahu Haechan pada Hyung Samoyed nya, wajah Jeno terlihat tidak senang sekali. Jisung mencebik kembali menelusupkan kepalanya di tengkuk Haechan. Kemarin tidur bertiga bersama Renjun Hyung sekarang Jeno Hyung, dirinya tidak benar-benar tidur berdua selama ini.

"Lepas dulu aku belum selesai mengancingkan piyama ku."

Jisung tidak melepaskan pelukannya hanya merenggangkan nya saja. Jeno sudah berbaring lebih dulu disisi kiri lalu Haechan bergabung di tengah dengan Jisung disisi kanannya.

Jeno mengusap kepala Haechan halus membuat si Tan semakin nyaman dan mengantuk.

"Sudah minum susu kan?" tanya Haechan pelan.

"Sudah, Jaemin Hyung buatkan tadi."

"Baguslah."

Haechan menepuk-nepuk punggung lebar Jisung dipelukkan nya. Tubuh Jisung tertidur lebih rendah hingga wajahnya berada tepat didada Haechan, deru nafas dari Jisung membuat puting pria Tan itu mengencangkan.

"Bibu~"

"Hmm?"

Haechan sudah mengantuk menanggapi Jisung yang merengek. Jemari panjang si maknae mengusap tonjolan didada Haechan dan meloloskan kembali kancing piyama itu hingga puting yang tengah mencuat itu terlihat.

Di setengah tidurnya Haechan merasakan dadanya hangat dan basah, membuka sedikit matanya melihat Jisung sudah mengecap putingnya. Haechan mengusap saja kepala si maknae, sudah biasa.

Jeno memiringkan kepalanya memeluk perut Haechan, kepalanya sedikit menunduk melihat Jisung tengah menyusu. Dengan jahil Jeno menekan dada Haechan menjauh dari bibir tebal adiknya itu beberapa kali hingga Jisung mengerang kesal. Jeno terkekeh geli melihatnya.

"Jeno jangan diganggu biarkan adek tidur."

Tak ingin maknae nya menangis yang mana membuat penghuni dorm yang tengah beristirahat terganggu sedangkan besok mereka harus bekerja.

"Lucu sayang, sudah besar masih nen."

"Anak ku masih kecil." Bagi Haechan Jisung masih bocah kecilnya.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang