10. Chenjihyuck

8.9K 479 42
                                    

Ketiga pria itu tengah menonton film bersama. Haechan duduk disofa sembari sesekali melihat dua anak ayamnya bermain di ambal lembut, bisa dibilang ini hari Haechan dan anak-anak, para pria dominan nya tengah ada kesibukan masing-masing jadilah Haechan harus mengasuh dua anak ayamnya sendiri.

"Jisung yang benar, awas saja sampai jatuh."

"Tidak Lele tenang saja."

Kedua anak ayam itu tengah bermain menyusun balok-balok, sesekali keduanya beradu argumen.

"Jangan bertengkar." Seru Haechan memperingati.

"Iya Bibu."

Namun nyatanya beberapa menit kemudian keduanya kembali bertengkar karena Jisung tak sengaja menyenggol salah satu balok hingga balok lain berjatuhan.

"Jisung, aku kan sudah bilang hati-hati. Padahal sudah panjang tadi," ucap Chenle kesal.

"Aku tidak sengaja Lele, lagipula kita bisa membuat lagi."

"Bisa tapi lelah, kau saja yang buat."

"Tidak bisa, kau bantu aku juga."

"Tidak mau kan kau yang merusaknya."

"Aku tidak sengaja."

Haechan memejamkan matanya mendengar keributan kedua anaknya. Haechan mengambil lonceng di nakas dan menggoyangkan nya sampai kedua anak ayam itu terdiam.

"Sudah aku bilang jangan bertengkar."

"Jiji duluan Hyung, dia mengacaukan semuanya."

"Adek tidak sengaja Bibu."

"Sudah, sudah lebih baik bereskan mainan kalian. Aku akan memasak makan siang." Haechan bangkit dari duduknya tatapannya tegas menyuruh keduanya membereskan mainan.

"Ramyeon Bibu."

"Setuju."

"Ara, jadi bereskan."

"Siap."

Keduanya memberi hormat pada Haechan, pria tan itu gemas mengusak kepala Jisung dan Chenle sebelum ke dapur membuat ramyeon.

Jika ada Jaemin disini pasti pria itu tidak membiarkan ketiganya makan mie terlalu sering. Pria kelinci itu sering mengomel jika para member makan makanan tidak sehat terus.

"Aku bantu Hyung."

"Tidak usah Lela kau temani Jisung saja disana."

"Jisung sudah anteng dengan jelly nya Hyung."

"Baiklah."

Haechan membiarkan Chenle membantu atau lebih tepatnya mengambil alih pekerjaan nya.

Selagi menunggu matang, Chenle memeluk Haechan dari belakang, meletakan kepalanya dibahu itu. "Kau sudah bekerja keras dengan baik." Haechan mengusap surai Chenle lembut.

"Kau juga Hyung."

Chenle mengendus dan mengecupi bahu serta leher Haechan. "Kau wangi Hyung."

Haechan terkekeh kecil membiarkan pria pucat nya melakukan apapun yang dia mau.

"Puting mu mengeras Hyung."

"Hmm, bagian sensitif ku memang sering seperti itu Chenle."

Chenle mengecup pipi Haechan gemas. "Si maknae sering menghisapnya, dada Hyung jadi semakin berisi."

Haechan berbalik menatap Chenle serius. "Itu ulah mu dan yang lain sering meremasnya juga." Berbisik sembari menjilat bibir nya.

Cup!

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang