20+ Jiji pubertas era

5.3K 374 27
                                    

Bab kali ini 21+ ya

Ini yang minta gimana awalnya Jiji bisa nen sama Bibu, sebenarnya ini masih ada lanjutannya lagi tapi kayaknya nggak bisa up di wp karena akan ada adegan sex pertama si adek 😹

Bab ini juga isinya nggak lengkap karena takut kena banned wattpad, jadi selamat menikmati yang udah aku rangkum aja ya 😽😽

•••••

Jisung bergerak gelisah dari duduknya, manik hitamnya terus terpaku pada televisi yang menayangkan dua anak Adam mulai bergumul. Jisung sebenarnya random saja menonton film tapi ditengah film malah ada adegan dewasa no sensor seperti ini.

"Ugghh.. kenapa titit nya tegang dan sakit." Jisung memegang penisnya yang sudah setengah bangun. Nafsu pemuda pubertas itu semakin memanas kala suara desahan dari televisi mulai mengalun dikamarnya.

"Bibu.."

Jisung usap penisnya masih menonton adegan film yang makin panas, terlihat sang dominan mulai menindih si submisiv keduanya berciuman panas terlihat air liur yang membasahi bibir keduanya.

Brak!

Pintu kamar terbuka membuat Jisung terperanjat kaget, mata sipitnya membulat melihat si pria manis ada disana menatapnya tajam. Jisung segera mematikan tv nya, menunduk takut pada induknya yang mulai melangkah mendekat.

"Kau menonton apa Jisung?"

"Bibu ..."

"Jangan menangis jawab aku dulu."

Jisung malah semakin ingin menangis mendengar suara datar Haechan. "Maaf Bibu, adek tidak bermaksud melihat film itu. Tadi adek random saja, tidak tau jika ada adegan dewasanya."

Haechan masih menatap Jisung menyelidiki, adik bungsunya ini masih berusia 16 tahun jadi belum boleh menonton hal-hal aneh seperti tadi.

"Lihat aku Jisung, jika orang mengajak berbicara tatap matanya."

Jisung merenggut takut tapi tetap menatap Haechan, anak ayam itu tidak mau didiamkan oleh induknya. "Adek tidak bohong Bibu."

Melihat manik hitam Jisung yang berair membuat Haechan melembutkan tatapan ya. Diusapnya surai coklat maknae nya. "Lain kali jangan lakukan lagi ya, kau masih dibawah umur. Mimpi basah juga belum."

"Iya Bibu.."

Jisung memeluk Haechan erat, menyembunyikan wajahnya di dada sang kakak. Haechan mengusap-usap kepala si maknae lembut, pemuda seusia Jisung memang sedang ingin tahunya tinggi begitu juga hormon nya. Meski Jisung polos tapi kelelakiannya tidak lah berbohong.

Haechan agak sesak merasakan Jisung memeluknya semakin erat, pria Tan itu juga bisa merasakan nafas si maknae berhembus berat. Paha Haechan juga merasakan sesuatu yang keras menggesek nya. Haechan pastikan jika Jisung tengah sange saat ini.

"Jisung..."

"Nggghh~ Bibu.. sakit, tolong adek.." rengeknya semakin mengeratkan pelukannya.

Haechan lepaskan paksa pelukan keduanya langsung disambut tangisan si maknae. Jisung terlihat kesakitan dan gelisah membuat Haechan tidak tega melihat nya.

"Bibu titit adek sakit.."

Haechan ingin tertawa mendengar suara sengau adiknya. "Ini efeknya jika kau menonton film seperti itu. Tidak enakkan? Masih mau menonton nya?"

"Huuuuaaa.., tidak mau Bibu, rasanya tidak enak. Badan adek juga panas, titit adek keras seperti batu Bibuu..."

Tawa Haechan sudah tidak bisa tertahan akan ocehan Jisung. Pria Tan itu sampai menitikan air mata.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang