32+ Nananight

3.3K 340 12
                                    

Selesai dari US tour, NCT dream kembali ke Korea sebelum nanti akhir bulan Oktober melanjutkan tour Europe. Sekitar pukul 2 siang mereka baru sampai dorm, manager bilang mereka boleh istirahat untuk hari ini. Maka semua member kompak mengistirahatkan diri dikamar masing-masing.

Na Jaemin terbangun dari tidurnya, pria tampan itu berjalan keluar kamar menemukan Haechan tengah makan buah. Jaemin mengecup puncak kepala kekasihnya. "Tidur mu nyenyak chocoball?" Jaemin duduk disamping Haechan, mulutnya terbuka saat Haechan menyuapinya.

"Nyenyak Nana, sampai-sampai terbangun sudah malam." Haechan menyuapkan apel nya dengan menatap wajah tampan Jaemin lalu turun pada tubuh atas si kelinci yang tidak pakai baju.

"Kenapa tidak pakai baju?" Pipi Haechan agak bersemu merah, mengalihkan tatapannya ke piring.

Jaemin yang melihat pipi Haechan memerah mencubitnya gemas. "Lupa, aku bangun tidur langsung keluar kamar tadi. Lagi pula aku sudah bisa shirtless begini kan." Jaemin membawa tangan Haechan yang memegang garpu berisi buah ke mulutnya, mengunyahnya buah itu dengan tatapan dalamnya.

Pipi Haechan semakin memerah di tatap seintens itu. Memang Jaemin atau pun member yang lain kerap kali shirtless tapi entah kenapa tubuh Jaemin terlihat lebih tegap dari sebelumnya. Kesibukannya menggelar konser membuat Haechan baru menyadari hal itu.

"Jangan menatap ku seperti itu." Haechan menjauhkan wajah Jaemin, ia kan jadi salah tingkah ditatap selekat itu.

"Kenapa sih? Hei pipi mu semakin memerah. Coba aku lihat."

"Ishh!! Malu."

"Malu kenapa?"

Jaemin tertawa kecil melihat Haechan yang memalingkan wajah darinya. Tangannya menangkap lengan kecil Haechan dan ditariknya pelan agar menatapnya. "Seperti baru pertama kali melihatnya saja, biasanya kau malah suka mengelusnya." Jaemin menempelkan tangannya pada dada bidang dan perutnya.

Haechan mengalihkan tatapannya pada tubuh berotot Jaemin. Tangannya sudah bergerak sendiri mengusap-usap dada, bahu bahkan perut kekasihnya. Tubuh Jaemin sudah terbentuk sempurna sangat tidak sinkron dengan wajahnya yang manis. "Tubuh mu bagus Nana, aku baru sadar tubuh mu sudah banyak berubah..."

".. bahkan bahu mu sudah begitu tegap dan lebar."

Haechan menepuk dada bidang Jaemin, sesuai dugaan itu keras. "Pantas saja Chenle suka mendusel disini."

"Cemburu?"

"Hm~ Lele kadang mencuri tempatku."

"Hahaha~ lucu sekali beruang ku."

Haechan menatap Jaemin yang sedang tertawa, kekasihnya itu tampan sekali membuat ia ingin menciumnya dan kali ini Haechan mengikuti apa kata isi kepalanya, secara impulsif naik ke pangkuan Jaemin untuk ia cium bibir merah nya. Manis, bibir Jaemin manis rasa peach dari lipbam dan juga sedikit rasa apel yang baru saja di makannya.

Jaemin melingkarkan tangannya pada sekitar pinggang ramping kekasihnya, membiarkan Haechan mencumbui bibirnya. Ia hanya membalas kecil saja. Jaemin tersenyum disela-sela ciumannya merasakan ciuman kekasihnya ini sangat agresif.

Suara antara dua bibir itu mulai terdengar sesekali diikuti erangan kecil Haechan saat Jaemin meremas pinggulnya. "Aaamm~ hhh.."

"Aaahhh~"

Tautan bibir keduanya terlepas meninggalkan benang saliva yang menjuntai membasahi dagu. Haechan tidak bisa menahan desahannya saat Jaemin mencubit dan meremas dadanya.

Jaemin tersenyum kecil mengecup sekilas bibir bengkak Haechan lalu ciuman nya turun ke leher mulus sang kekasih, menciumnya seringan bulu yang mana membuat Haechan semakin tidak karuan.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang