25+ Nominhyuck

11.5K 465 37
                                        

Si manis Dreamies itu bergulang-guling di kasur kekasihnya. Saat ini Haechan berada di apartemen Jeno, tadi si dominan mengajak Haechan bermain game bersama tapi Jeno malah tidur setelah makan siang dan meninggalkan Haechan yang kebosanan.

Haechan raih ponsel Jeno yang lebih dekat darinya untuk melakukan sesuatu, Haechan arahkan kamera foto pada Jeno mengambil gambar sang kekasih yang tertidur nyenyak. Haechan tersenyum lebar melihat hasil fotonya.

"Nono tidur saja tampan, pantas banyak sijeuni yang menyukai mu."

Haechan letakan ponselnya lalu menatap Jeno lekat, tangannya ia bawa ke wajah sang dominan dan mengusap halus pipinya, jemari Haechan juga menyentuh hidung tinggi Jeno memainkan wajah kekasihnya itu.

"Ngh.."

Jeno merasa terganggu akan sentuhan Haechan diwajahnya, masih dengan mengantuk membuka matanya melihat sang kekasih yang seperti kebosanan karena di tinggal tidur. "Sayang." Ucap Jeno dengan suara serak dan dalamnya. Jeno bawa tangan kecil Haechan di pipinya untuk di kecup lembut.

"Maaf kau terganggu karena aku ya Jeno."

"Tidak apa, aku yang harusnya minta maaf karena malah tertidur."

"Tidak kau pasti lelah, aku ingin tidur juga tapi tidak bisa."

Sudah biasa berkegiatan jadi saat libur Haechan kesulitan untuk mengistirahatkan diri, sebenarnya hampir semua member begitu kadang-kadang saja mereka bisa tertidur siang.

"Kekasihku bosan ya."

Jeno tarik tubuh kecil Haechan semakin dekat dengannya dan ia usap punggung sang kasih lembut. Jeno cium pipi bulat dan bibir plum kekasihnya halus.

Tawa Haechan terdengar merasa geli akan ciuman Jeno sebab bakal kumis prianya ini ikut menggesek kulitnya. "Jeno geliii.. kau belum bercukur ya?" Haechan usap rahang tegas Jeno.

"Belum, niatnya nanti malam."

"Biarkan seperti ini Jeno, kau tampak lebih tampan dengan kumis tipis ini."

"Benarkah?"

Pipi Haechan bersemu merah mengangguk pelan. Haechan suka setiap kekasihnya memiliki kumis tipis seperti ini terlihat semakin tampan dan dewasa, seperti pria matang. Apalagi saat kekasihnya mencumbu dirinya, akan terasa geli-geli nikmat memabukkan.

Jeno gemas pada kekasihnya beruangnya ini. "Biarkan aku mencium mu mbul." Jeno bawa wajahnya semakin dekat dengan Haechan dan mencium bibir plum candunya, Jeno hisap kedua bibir kekasihnya halus, jemari besarnya mengusap-usap pipi Haechan agar nyaman.

Bibir Haechan terbuka membiarkan Jeno menarik lidahnya untuk saling membelit lembut dan menghisap satu sama lain. Haechan meremas tengkuk Jeno erat, bibir dominannya ini sangat ahli mempermainkan mulutnya. Kepala Jeno juga bergerak ke kiri dan ke kanan untuk menghisap semua bagian mulut kekasihnya tanpa terlewat.

Haechan menepuk dada bidang Jeno untuk melepas ciuman nya karena kehabisan oksigen. Saat tautannya terlepas Haechan langsung menarik nafas cepat sementara Jeno memindahkan ciuman pada leher mulus kekasihnya. Jeno cium halus leher itu sesekali menjilatnya ingin sekali Jeno buat tanda tapi di leher adalah zona terlarang sebab bisa terlihat oleh penggemar.

Maka ciuman Jeno semakin turun ke tulang selangka si manis, Jeno tarik turun kaus putih Haechan dan memberi gigitan disana. Haechan memejamkan matanya menikmati cumbuan kekasih. Tangannya memeluk punggung tegap Jeno sesekali mengusapnya seringan bulu.

"Jenooo.."

"Hm?"

Tangan besar Jeno sudah masuk kedalam kaus Haechan, jemarinya mengusap puting tegang itu memainkannya. Jeno cubit puting itu hingga Haechan mengerang nikmat.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang