No.04 ; Kasih sayang

5.1K 506 20
                                    

Jika Jisung mengira semua kakaknya melepaskan antesi nya darinya maka Jisung salah. Semua kakaknya terus memperhatikan Jisung dalam diam bahkan sering mengikuti Jisung yang minum-minum sendirian di bar. Mereka melakukan itu bukan sebagai kekangan tapi sebagai bentuk kasih seorang kakak yang menjaga seorang adiknya.

Kenapa mereka melakukannya diam-diam? Karena mereka ingin Jisung mengerti jika ada beberapa hal yang memang tidak bisa dilakukan sendiri, menjadi dewasa yang dipikirkan Jisung tidaklah semenyenangkan itu. Mereka hanya ingin Jisung mengerti bagaimana jika semuanya harus dilakukan sendiri tanpa mereka, mereka ingin Jisung mengerti tidak semua tindakan adalah kekangan melainkan bentuk kasih mereka.

Semua member sepakat untuk membiarkan Jisung mandiri tapi Haechan tidak bisa, Haechan tidak tega melakukan itu pada bungsunya. Meski dirinya kecewa tapi apa yang dilakukan Jisung mungkin sebuah kebingungan pria muda itu saja yang tengah mencari jati dirinya. Dan seusia Jisung memang sangat mudah dipengaruhi maka Haechan akan tetap bersama Jisung.

Huang Renjun yang memang tengah Hiatus sampai diam-diam kembali ke Korea untuk adiknya itu. Dan kebetulan sekali malam ini puncak seorang Park Jisung menunjukkan dirinya sendiri.

Kekacauan yang Jisung lakukan menyeret manager bar datang, begitupula dengan orang-orang dari agensi yang berhubungan. Jisung duduk menundukkan wajahnya, kewarasannya sudah kembali dan membuatnya ketakutan. Dirinya sudah melakukan kekerasan dan itu bukan hanya menyeret dirinya sendiri tapi nama NCT juga akan buruk.

Jisung remas kedua telapak tangannya hingga darah dari luka-luka ditangan Jisung kembali berdarah. Matanya mulai berkaca-kaca siap tumpah bahkan saat berkedip.

"Hei adek."

Suara halus Haechan membuat air mata Jisung langsung tumpah deras. Jisung menyesal, semua ini karena keegoisan nya. "Bibuuu maaaff.."

Haechan peluk tubuh bergetar Jisung untuk menenangkan, suara tangis ketakutan Jisung membuat Haechan sedih. "Bibu disini, semua kakak mu disini melindungi mu."

Tangis Jisung semakin pecah dipelukkan Haechan, Jisung bodoh percaya pada orang-orang baru yang mengaku sebagai temannya dari pada kakaknya yang sudah sejak kecil mereka bersama. Jisung bodoh terlalu senang akan kebebasan semu sesaat saja.

Dini hari ketujuhnya baru kembali ke dorm setelah menyelesaikan masalah yang tak sengaja si maknae buat. Agensi banyak membantu agar kekacauan ini tidak sampai ke media, SM juga menerima tuntutan dari agensi yang menaungi seseorang yang sudah Jisung buat terluka dan membuat membayar mahal akan semua ini. Manager dan CEO SM sudah memarahi Jisung yang teledor sebagai seorang idol yang bisa membuat nama NCT buruk.

Jisung tidak mau pembelaan dari siapapun termasuk Jaemin yang akan membayar ganti rugi uang agensi. Jisung akan menerima semua amarah sang CEO dan manager mereka karena ini memang salahnya.

"Aku tidak habis pikir akan otak mu itu Jisung, apa yang kau pikirkan tentang kami sangatlah buruk ya."

Renjun tidak bisa menahan mulut pedasnya untuk memarahi bungsu nya ini. "Kita sudah bersama dari masa kanak-kanak dan kau masih meragukan kasih sayang kami untuk mu?"

"Renjun sudahlah jangan dimarahi lagi, kasihan."

"Diam kau juga Haechan harus bisa lebih tegas pada anak ini agar tidak melunjak."

Manik tajam Renjun melirik semua temanya. "Kalian juga tidak seharusnya diam saja jika tau apa yang dilakukan Jisung salah, seret dia, pukul dia sekalian jika tidak mau sadar."

Semua member kena semprot sang big bos Dreamies dan tidak ada yang berani berkomentar, Renjun itu lembut tapi bisa sangat keras jika sudah kelewatan.

Melihat semua member terdiam membuat Renjun menarik nafas berat mengontrol emosinya. Renjun bawa langkahnya pada Jisung dan mengusap kepala si maknae lembut. "Sekarang apa pandangan mu tentang kami Jisungie?"

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang