No. 01 ; Kekangan?

4K 528 23
                                    

"Baru pulang jam segini Park Jisung."

Langkah kaki pria tinggi itu terhenti mendengar suara kakaknya. Jisung terdiam sejenak menarik nafas sebelum membalikan tubuhnya menatap Jeno yang berdiri tak jauh dari posisinya.

"Iya Hyung."

Jeno berjalan mendekat pada adiknya berhenti didepan Jisung dalam jarak dua langkah. Hidung bangir Jeno bisa mengindentifikasi aroma apa yang tercium ditubuh si bungsu meski aroma itu samar karena di balut aroma parfum yang lebih kuat. "Kau pergi kemana sebenarnya Jisung? Beberapa minggu ini kau selalu pulang larut."

Jisung agak gugup menelan ludahnya kaku, memberanikan diri menatap Jeno. Meski Jeno bukan member yang marah meledak-ledak tapi aura intimidasi nya sangat kuat. "Aku kan sudah bilang jika aku keluar dengan teman-teman ku Hyung."

"Aku sudah dewasa jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Aku mengantuk, selamat malam Jeno Hyung."

Jeno masih terus tatap punggung Jisung yang perlahan menghilang, Jeno masih hafal betul aroma ditubuh si maknae aroma rokok dan juga minuman keras. Jeno harap Jisung tidak salah dalam memilih pergaulan.

Didalam kamar Jisung membuka jaket kulitnya dan melemparnya begitu saja ke sofa. Jisung duduk seraya mengusap wajahnya gusar. Ini salah tapi Jisung mulai menikmati apa yang dilakukan akhir-akhir ini. Jisung menarik nafas panjang segera bangkit untuk membersihkan diri, tak mau memikirkan ini lagi.

Nct Dream dalam masa santai setelah konser di Bangkok Thailand selesai, agensi memberi mereka istirahat yang cukup. Jisung bangun siang hari ini, berjalan ke dapur untuk mengisi perut.

"Sudah bangun maknae."

"Iya Hyung."

Jisung buka kulkas untuk minum air dingin tapi Jaemin lebih dulu menutup kulkas itu dan memberikan air putih biasa. "Jangan minum yang dingin dulu, minum air putih biasa saja."

Dengan enggan Jisung mengambil gelas air dari Jaemin dan meminumnya. Jisung duduk di kursi meja makan menatap Jaemin yang sibuk memasak. "Yang lain dimana Hyung?"

"Chenle pulang kerumahnya dan Jeno tadi pamit pergi keluar."

Pantas dorm sepi sekali, sejenak Jisung rindu induknya. Haechan dan Mark tentu saja mulai sibuk dengan 127 yang akan comeback sebentar lagi. Maka dari itu Jisung juga mencari hiburan diluar beberapa waktu ini.

"Kenapa melamun? Rindu Haechan?"

Jisung mengangguk sembari menidurkan kepalanya di meja makan. Jaemin terkekeh kecil akan anak ayam Haechanie ini. "Kau bisa ke agensi bertemu dengannya."

"Aku takut menganggu Hyung."

"Sejak kapan kau punya pikiran seperti itu, biasanya kau akan terus menempeli Haechan meski Haechan di 127."

"Aku sudah dewasa Hyung." Jisung agak cemberut menjawabnya.

Jaemin mengusak rambut adiknya itu. "Aigoo adek Hyung sudah dewasa ya."

"Hyung.."

Jisung singkirkan tangan Jaemin yang mengacak-acak rambutnya. Kedua dominan itu makan bersama sembari mengobrol.

"Oh iya semalam kau pulang jam berapa?" Jaemin yang tengah mencuci piring bekas makannya menoleh sekilas pada Jisung.

Jisung yang tengah minum sedikit tersedak hingga terbatuk-batuk. Jisung meringis sakit, kepalanya berpikir haruskah dirinya jujur atau bohong. Jika Jeno tidak memberitahu Jaemin itu bagus tapi jika Jeno sudah memberitahu Jaemin itu tidak baik.

"Jisung kau baik-baik saja?"

"Ah, iya Hyung. Semalam aku pulang sekitar jam 11 malam Hyung. Aku akan mandi lebih dulu Jaemin Hyung, terima kasih makanan nya."

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang