Haechan bergerak gelisah dalam tidurnya tak lama pria tan itu terbangun dan sedikit meringis memegang dada nya, terasa sesak dan penuh sekali. Haechan pijat sedikit dengan maksud melegakan tapi matanya melotot melihat tangannya basah.
"Ini air apa?"
Haechan melihat kaus bagian dadanya basah, Haechan kebingungan sekaligus takut jadi ia bangunkan pria yang tidur disampingnya.
"Nana bangun, Nana."
Jaemin yang tengah bermimpi indah segera membuka matanya mendengar kepanikan dari kekasihnya. "Sayang kenapa?" tanya nya mulai duduk hingga selimut yang menutupi sebagian tubuhnya terjatuh memperhatikan dada bidang polos tak tertutup apapun.
"Nana dada ku sesak dan sakit terus ada air nya. Aku kenapa Nana? Apa aku terkena penyakit?"
Jaemin yang pikiran nya masih di awang-awang menurun kan pandangan nya pada dada berisi kekasihnya dan mulai sadar saat sekitar dada Haechan memang basah. Jaemin coba tenangkan dulu kekasihnya itu.
"Hei chocoball tenang dulu sayang, coba buka kaus mu."
Haechan membuka kausnya di bantu oleh Jaemin. Mata mengantuk Jaemin langsung terbuka lebar melihat puting kecoklatan Haechan meneteskan cairan berwarna putih pucat. Jemari besar Jaemin menyentuh dada Haechan dan meremasnya lembut.
"Nggghh~ Nana." Diremasnya rambut Jaemin sebagai pelampiasan.
"Sayang kau.." Jaemin tidak melanjutkan ucapannya malah semakin mendekatkan wajahnya pada dada Haechan. Lidahnya terulur menjilat puting basah itu sebelum mengulumnya.
"Aaaahhh~ ughh... Nana ya seperti itu."
Haechan menikmati hisapan Jaemin didadanya terasa berangsur-angsur membaik dan seperti ada yang keluar dari sana.
Pelan-pelan Jaemin menindih tubuh kekasihnya agar lebih nyaman. Dada kanan yang menganggur tak Jaemin biarkan tangannya bergerak meremas atau mencubit puting tegang itu. Awalnya Jaemin tidak yakin cairan apa yang keluar dari dada Haechan terlihat seperti susu tapi rasanya hambar.
"Uuuhh.. Nana pindah ke satunya."
Haechan menggiring kepala Jaemin agar menghisap dada satunya lagi. Tangan kecilnya meremas-remas rambut berantakan Jaemin. Hisapan prianya kali ini terasa semakin menggoda, putingnya dijilat sensual atau sesekali digigit kecil. Haechan mendesah semakin kencang.
"Aaaahh~ Nana."
"Apa sayang?"
Suara Jaemin terdengar berat dan dalam sekali yang membuat perutnya terasa melilit mulas. Haechan membuka matanya langsung bersitatap dengan manik hitam Jaemin. Tatapannya seolah menyalurkan hasrat sensual yang membara, wajah Jaemin yang tampan di tambah tatapannya yang bernafsu membuat Haechan jadi panas. Dikirim juga bibir Jaemin yang basah menggoda.
Ditariknya tengkuk Jaemin mendekat dan melumat bibir merah candunya, Haechan bisa merasakan aroma khas susu yang terasa manis dari bibir kekasihnya. Lidah Haechan tak sabaran ingin segera masuk kedalam mulut Jaemin untuk semakin mengeskpor rasa baru yang membuatnya terlena.
Jaemin membiarkan Haechan mendominasi ciuman kali ini. Ia ingin Haechan merasakan miliknya sendiri.
"Uhhhh.. mmmhhh~"
Haechan menepuk dada bidang prianya untuk mengambil nafas. Haechan mendongak membiarkan Jaemin mencium tubuhnya. Haechan tersentak merasakan tangan besar Jaemin melingkupi penisnya, Haechan baru sadar dirinya sudah telanjang bulat.
"Nana aaaahh~"
Jaemin hanya tersenyum tipis melewati puting tegang Haechan, ia suka mendengar Haechan mendesah frustasi dan memohon padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamies
FanficHaechan harem. Series. ••••• Grup yang isinya sedari kecil bersama-sama yang mana didalamnya tercipta struktur keluarga yang entah sejak kapan terjadi. Haechan sebagai sosok Bibu Chenle dan Jisung sebagai anaknya Dan para dominan lainnya sebagai Yay...