11. Semua suka nenen

11.4K 536 48
                                    

"Bibu nen disini."

Si maknae sudah berbaring di kasurnya dan menepuk-nepuk sisinya. Haechan tersenyum gemas saja melihat tingkah tak sabaran anak ayamnya.

"Ayo Bibu sini, sini.."

"Iya Jiji sabar sayang."

Haechan lebih dulu melepaskan kausnya sebelum berbaring disisi si bungsu. Jisung segera tidur menyamping menyambut puting susu yang menyembul itu. Jemarinya pun tak tinggal diam memainkan puting lainnya yang menganggur, sesekali meremas kecil.

Haechan mengusap sayang rambut dark grey si bungsu, sudah biasa jika Jisung menyusu tidak akan anteng, ada saja yang dimainkan sama persis seperti para Daddy nya. Haechan mengusap dahi Jisung yang masih hangat, anaknya ini sakit kemarin.

"Bibu ini digigit siapa?"

Jisung menunjuk area bawah dada Haechan yang merah-merah. "Hyung mu."

Manik bening Jisung menatap Haechan berbinar-binar, lalu tersenyum lucu. "Adek juga bisa bikin seperti ini."

Tanpa aba-aba bibir tebal si maknae langsung menghisap pipi dada Haechan, mengigit-gigit lembut bahkan lidahnya ikut membelai-belai.

Haechan menahan nafas akan cumbuan Jisung, bungsunya sudah sangat ahli. Entah siapa yang mengajari nya atau memang naluri sebagai pria dewasa mulai menguasai nya.

"Jie, nggghh~" Haechan meremas surai Jisung yang masih anteng bermain di dadanya.

"Sudah Bibu lihat."

Haechan terkekeh mengusap sekitar bibir bengkak Jisung yang basah oleh air liurnya.
"Aigoo~ adek sudah dewasa ya. Siapa yang mengajari hingga sehebat ini."

"Lele, lalu adek menonton film yang ada ciuman nya."

Pipi Jisung memerah merona, tatapannya juga langsung menghindari manik induknya. Si bungsu merasa malu. Haechan kembali tertawa lalu merangkum rahang tegas Jisung untuk ia kecup pipi merah itu.

"Lucu sekali sih anak ayam ini."

"Hihihi~ Bibu sudahhh.."

Merasa geli akan ciuman Haechan diseluruh wajahnya. Haechan menyudahi kecupannya, tangannya mengusap dahi berkeringat Jisung, wajah si bungsu terlihat memerah. Jemarinya mengusap-usap rahang tegas adiknya. Ditatapnya lekat Jisung, adiknya ini benar-benar sudah dewasa dulu Jisung kecil sekali waktu pertama kali bertemu sekarang adiknya sudah besar melebihi semua kakak-kakak nya.

Usapan lembut itu turun ke leher jenjang mulus adiknya. Sebelah bibirnya tersungging kecil. Wajahnya mendekat dan mencium basah kulit putih adiknya.

"Nnggghh~ Bibu..."

Nafas Jisung memberat tubuhnya terasa semakin memanas. Tangan besarnya memegang pinggang telanjang Haechan diatas tubuhnya. Kepalanya semakin berdenyut oleh nafsunya.

Bibir panas Haechan turun ke dada bagian atas adiknya dan meninggalkan mark-nya, terlalu khawatir jika membuat tanda dileher Jisung, terlalu terbuka.

Tersenyum manis melihat tandanya menghiasi area dada atas adiknya. Jisung menatap Haechan berkabut nafsu, tangan besarnya mengusap-usap paha Haechan yang duduk diatas perutnya.

"Bibu~"

"Hm?"

Jisung menarik tengkuk Haechan menunduk dan mencium rakus bibir merah merona kakaknya. Tangannya yang lain kembali menggoda dada telanjang Haechan.

Ciuman keduanya terlepas, nafas panas Jisung berderu cepat. Bibir Jisung kembali menyerang semua kulit tan kasihnya. Haechan mendongak mendesah nikmat saat bibir panas Jisung menghisap menggoda puting tegangnya.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang