04. Jiji nakal

10.6K 526 4
                                    

Ruang tengah masih ramai oleh para member yang belum tertidur, mereka baru saja selesai makan bersama. Jadwal mereka tidak terlalu sibuk hingga jam 1 malam mereka sudah berada di dorm.

Suara tawa Haechan mengalun membuat member yang lain mengalihkan tatapannya pada si manis yang ternyata menonton acara komedi.

Renjun duduk disamping Haechan menatap lembut sang kasih. "Wae? Kau tertawa sangat keras. Apa begitu lucu?"

"Hmm~ lucu sekali Renjun," ucapnya sembari mengangguk yang mana rambut halus itu ikut bergoyang.

Member malah gemas akan kelucuan Lee Haechan. Jaemin segera duduk disisi lain Haechan dan mengecup pipi si tan bahkan digigit gemas.

"Aduhh..., Nana sakit."

Tak!

Jeno memukul kepala Jaemin hingga pria kelinci itu melepaskan gigitannya. "Kau menyakiti kekasih ku."

"Hahaha~ aku gemas Jeno," ucapnya sambil mengusap pipi basah Haechan.

Tiga dominan lainnya menggeleng saja melihat Jaemin yang memang tidak bisa menahan diri dari hal yang gemas-gemas. Suka lepas kendali.

"Apa masih sakit babe?"

Mark berdiri didepan Haechan tatapannya teduh sekali. Haechan mengangguk dengan bibir mengerucut lucu. Mark mengigit bibir dalamnya gemas, jemari besarnya hinggap di pipi mulus itu.

Jaemin yang melihat Haechan kembali bertingkah imut tak kuasa hingga meremas kuat lengan Jeno yang berdiri disampingnya.

"Aaaa– sakit tau, kau ini kenapa sih kesurupan." Jeno menjauhkan tubuhnya dari Jaemin menatapnya horor.

Jaemin tak menghiraukan Jeno, tangannya sibuk meremas tangan sofa sebagai gantinya. Renjun menggeleng saja melihat kelakuanku dua j itu.

Mark sudah duduk di kaki sofa depan Haechan, membiarkan si manis memainkan rambutnya yang mana membuat mengantuk.

"Belum mau tidur bear?"

Haechan menatap Renjun dan menggeleng polos, Renjun gemas mengusap lembut pipi gembil itu. "Renjun mau tidur?" Karena malam ini jadwalnya tidur bersama Renjun.

"Belum, tapi kau harus tidur jadwal mu lebih sibuk dari pada kami."

Renjun membawa tangan Haechan untuk dikecup nya. "Jaga kesehatan jangan sampai sakit Haechanie."

Haechan mengulas senyum manis dan mengecup pipi Renjun.

"Apa cium, cium. Aku juga mau." Jaemin menyodorkan pipinya pada si manis.

Haechan memberi kecupan yang sama di pipi Jaemin, lalu Jeno yang rela bangkit dari duduknya di single sofa hanya untuk meminta kecupan yang sama dan Mark juga tentu saja. Beginilah jika Haechan memberi afeksi sayang pasti harus rata, apalagi jika ada kedua anaknya.

Ngomong-ngomong soal anak tadi kedua maknae itu langsung pergi keruang bermain setelah makan malam katanya ingin main game terlebih dahulu.

"Aku harus menyuruh anak-anak tidur. Mereka akan keasikan main game sampai pagi jika tidak disuruh tidur."

Haechan melihat keempat dominan nya. "Kalian juga tidurlah."

"Baiklah, selamat malam sayang."

Setelah itu Haechan menerima banyak kecupan sayang diwajahnya sampai ia tertawa kecil.

Haechan ke dapur lebih dulu membuat susu untuk kedua anaknya. Setelah itu Haechan melangkah keruangan khusus bermain. Suara-suara kedua anaknya mulai terdengar di kerasnya suara game.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang