Rasa lelah hangat terasa di tubuhnya, Haechan duduk sebentar di sofa kamarnya, menyandarkan penuh punggung nya disana. Konser di Jepang sudah selesai dan Dreamies baru sampai ke Korea beberapa jam yang lalu, manager Hyung bilang mereka boleh istirahat selama tiga hari ini. Maka Haechan memutuskan untuk pulang kerumah orangtuanya.
Sepertinya menyenangkan menyegarkan tubuhnya yang lelah dengan berendam. Haechan segera bangkit dari duduknya, bersiap untuk merendam tubuhnya di bak mandi.
Dan benar rasanya rileks sekali saat tubuhnya sudah masuk kedalam air beraroma harum sabun miliknya.
Sebelum benar-benar fokus berendam Haechan memotret dirinya untuk di bagikan pada penggemar, ini sudah malam sekali mungkin banyak sijeuni yang sudah terlelap tapi tidak apa.
Beberapa jepretan sudah ada di ponselnya tapi hanya satu foto yang dikirim pada aplikasi bubble yang terhubung pada beberapa sijeuni dan Haechan segera mencari musik yang cocok untuk bersantai.
"Ahh, nyaman sekali."
Haechan bersandar pada bathtub menyamankan diri, Haechan mengusap air berbusa itu pada lengannya, menikmati aroma harum dari sabun dan lilin aroma terapi nya sambil memejamkan mata. Haechan mungkin bisa tertidur saat ini.
Dan si manis benar-benar tertidur beberapa waktu, jika suara dering ponsel nya tidak terdengar terus menerus mungkin Haechan tidak bangun. Haechan membuka matanya agak panik karena dirinya ketiduran. Haechan mengusap tangannya lebih dulu pada handuk dan mengambil ponselnya. Grup chat Dreamies ramai sekali dan semua member berusaha menghubungi nya, Haechan keheranan ada apa hingga grup begitu ramai dan semua member berbondong-bondong mengirim nya pesan chat.
Sebelum membalas Haechan lebih dulu membersihkan dirinya dengan air hangat, tubuhnya sudah dingin sekali. Membereskan semua yang di pakainya tadi dan keluar kamar mandi. Haechan duduk di ranjang menatap ponselnya lekat, Haechan balas pesan grup nya sebelum panggilan dari sang leader membuat Haechan segera mengangkatnya.
"Hallo Hyung."
'Lee Haechan apa yang kau lakukan.'
"Hah? Apa yang kulakukan? Aku tidak melakukan apapun."
'Foto mu di bubble apa-apaan, itu terlalu fulgar.'
Astaga Haechan baru paham dengan apa yang Dreamies ributkan sekarang, hanya karena sebuah foto.
"Hyung itu hanya foto."
'Tapi foto mu seperti itu aku tidak terima dan yang lain juga pasti tidak terima. Babe aset ku jangan di umbar-umbar.'
'Jika ini bukan dini hari aku sudah ke rumah mu dan menghukum beruang nakal ku.'
Haechan tidak memikirkan kecemburuan para kekasihnya saat meng-upload foto tadi. Haechan menggaruk pipinya yang tak gatal, harus kah Haechan bersyukur dirinya sedang di rumah orangtuanya hingga para member tidak langsung menghakiminya.
Ya, setidaknya para member tidak akan berani menganggu tidur nyenyak orangtuanya. Haechan yakin jika ia di dorm ia akan habis oleh kekasihnya, hukuman penuh kenikmatan akan menghantamnya langsung tapi bukan kah nanti hukuman itu juga akan terjadi. Haechan hanya menunda hukuman bukan membatalkan hukum, huaaa.. Eomma Haechan takut.
Ketukan pintu kamar membuat Haechan berpamitan pada Mark, memberi pengertian pada leader Dream itu agar Mark dapat mengerti jika itu yang lain mungkin tidak akan semudah itu.
Haechan buka pintunya terkejut dengan siapa yang berada dibelakang adik perempuannya.
"Ku pikir kekasihmu gila bertamu di jam segini Oppa, menganggu tidur ku saja. Aku akan tidur lagi, selamat malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamies
FanfictionHaechan harem. Series. ••••• Grup yang isinya sedari kecil bersama-sama yang mana didalamnya tercipta struktur keluarga yang entah sejak kapan terjadi. Haechan sebagai sosok Bibu Chenle dan Jisung sebagai anaknya Dan para dominan lainnya sebagai Yay...