23. Sakit gigi

4.5K 425 30
                                    

Haechan bersandar penuh pada dada bidang Jaemin, jemarinya bergulir pada layar ponsel menonton video lucu dari aplikasi tik-tok. Sesekali tawa lucu nya menghiasi kamar prianya.

Jaemin membelit dada Haechan dengan pelukan lembut, tangan satunya mengusap kepala sang kasih. Kadang ikut tertawa melihat video lucu dari ponsel kekasihnya.

Ini sudah lewat jam tidur tapi keduanya masih belum terlelap masih menghabiskan waktu untuk berduaan sebab Jisung tak sadar tertidur di kamar Jeno setelah main game bersama.

Jaemin menunduk menghirup aroma Haechan yang selalu manis, terkadang saat lelah berlatih Jaemin akan mencari Haechan untuk dipeluk dan mencium wangi tubuh si chocoball kesayangannya ini.

Bibir Jaemin mengecupi tengkuk mulus itu sesekali lidahnya juga membelai, kecupan itu turun agak kebawah barulah Jaemin menghisap dan melumat nya membuat tanda kepemilikan.

Haechan meremas lengan kekar Jaemin yang memeluknya, tubuhnya meremang akan kecupan prianya ini.

"Ngghh.. Nana~"

"Hm."

Perut Haechan semakin bergemuruh mendengar suara berat Jaemin di dekat telinga nya. Ponsel yang di pegangnya sudah jatuh ke paha nya, Haechan semakin bersandar penuh pada dada bidang dominannya. Nafas Haechan juga memberat kala tangan besar Jaemin masuk ke kaus nya dan meremas lembut dada nya.

"Aaahh Nana."

Cup!

Bibir Jaemin merambat dari tengkuk ke pipi si Tan hingga deru nafas hangatnya menerpa wajah cantik kekasihnya. Tatapan keduanya bertemu membuat pipi Haechan semakin memanas. Jaemin terkekeh kecil lalu memutar tubuh si chocoball untuk duduk di pangkuan nya dan menghadapnya.

"Cantik, Haechanie cantik sekali."

Haechan mengulum senyum, Jaemin memang member yang terang-terangan selalu mengatakan jika dirinya cantik baik di on cam maupun off cam.

Haechan pegang rahang tegas Jaemin lalu mengusap-usap juga dagu dominannya, Jaemin memejamkan mata semakin mengusak dirinya ditangan sang kekasih. Senyum Haechan melebar melihat Jaemin seperti kucing yang mendamba kenyamanan.

"Nana seperti Luna."

Jaemin buka matanya dengan senyum manis menatap kasihnya. "Aku ayahnya jadi kami mirip, kalau begitu biarkan aku menjilat mu."

"Aaaaaa~ Nana hahahaha..."

Haechan berusaha menjauh tapi Jaemin menahan pinggang ramping Haechan dalam pelukannya, wajahnya mendekat mengecup atau menjilat pipi gembil itu. Suara tawa halus mengalun di kamar ini.

Suara pintu di buka menghentikan kegiatan sepasang kekasih itu. Keduanya sama-sama melihat ke arah pintu dimana anak mereka berdiri disana dengan raut cemberut, disampingnya ada Jeno yang memegang tangan di maknae.

"Bibuuu.. hiks~"

"Loh kenapa menangis?"

Haechan turun dari pangkuan Jaemin untuk menyambut Jisung ke pelukannya, ditepuk-tepuk punggung tegap bungsunya. Jaemin menatap Jeno yang sudah duduk disofa penuh tanya.

Tapi Jeno pun tidak tau kenapa dengan si maknae, memang sejak beberapa jam Jisung terlelap dalam tidurnya si maknae terus gelisah dan meringis Jeno pikir Jisung mimpi buruk jadi di biarkan saja lalu tak lama Jisung terbangun mencari induknya dengan wajah siap menangis. Jeno yang memang belum tidur segera menuntun Jisung ke kamar Jaemin karena takut si maknae menangis tak menemukan sang induk.

"Adek tenang dulu, ini sudah malam sayang. Para Hyung mu sudah terlelap."

Tangis Jisung perlahan mereda, pelukannya semakin erat. Jaemin yang berada di samping Jisung mengusap kepala si maknae menenangkan meski waktunya dengan Haechan harus terganggu karena anaknya ini.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang