29. Boyfriend Material

3.3K 445 30
                                    

Konser di Fort Worth sudah selesai, Haechan tengah duduk di ranjang setelah membersihkan diri. Pintu kamarnya terbuka di mana Jisung masuk ke dalam memeluk induknya. "Bibu~"

"Lelah ya."

"Hm." Gumam Jisung semakin nyaman saat kepalanya diusap lembut. Kepalanya bersandar pada dada Haechan sembari melihat apa yang dilakukan Haechan pada ponselnya.

"Mau nen tidak?"

Tumben sekali si bayi tidak langsung minta nenen. Jisung menatap Haechan polos. "Mau," jawabnya pelan.

Haechan benarkan dulu dirinya lalu melepas kaus hitamnya membiarkan Jisung menyusu. Jemari panjang anak ayam itu hingga di puting lain sang induk dan memainkan nya, membuat Haechan meringis geli karenanya.

Pintu kamar Haechan kembali terbuka terlihat Jeno dan Chenle masuk ke dalam dengan kantung plastik besar yang entah apa isinya.

"Bayi sudah nen saja."

Jeno letakan plastik tadi di meja dan mendekati kekasihnya, menunduk kebawah untuk mengecup bibir Haechan dan mengusak rambut Jisung.

Chenle terlihat duduk di sisi lain kasur Haechan dan mulai menjahili si maknae. Chenle menepuk tangan Jisung yang berada di puting Haechan atau menarik-narik rambut hitam Jisung hingga si bayi merengek.

"Bayi belum waktu nya menyusu tau, lebih baik makan ayam saja."

Jisung mendorong tangan Chenle menjauh dari rambutnya, memeluk Haechan lebih erat lagi agar menjauh dari Chenle. Tapi gangguan Chenle masih terus di layangkan.

"Enggh.." kesal Jisung.

Jeno yang berdiri di samping Haechan hanya menggeleng saja melihat kelakuanku dua anak ayam kekasihnya ini. "Mau makan malam sayang? Aku bawakan ayam goreng, ada cemilan dan minuman juga."

Haechan mendongak pada Jeno sudah melepaskan ponselnya begitu saja. "Mau Jeno, sepertinya enak ditambah kimchi."

"Kebetulan aku membawanya juga." Jelas tau betul kesukaan kekasihnya itu.

"Huuuaaa~ Lele nakal! Rambut ku sakit tau.."

Antesi kedua orang tua itu terlihat pada dua anaknya. Haechan menarik nafas berat akan kejahilan Chenle pada Jisung.

"Lele." Peringat Haechan.

Chenle menjauh dengan tawa senangnya berhasil menjahili adiknya. "Maaf Hyung, habisnya aku mengajak makan tapi Jisung diam saja," katanya masih dengan tawa kecilnya.

"Sudah adek, nanti kepalanya pusing." Haechan usap kepala bungsu nya ini.

Jeno sudah menyiapkan makanan yang dibelinya di meja.

"Adek mau makan tidak? Atau mau susu saja?"

"Mau Bibu saja.."

"Masa mau makan aku."

"Manja lah tuh." Celetuk Chenle mengejek, Jeno langsung memperingati nya dan Chenle tersenyum lebar saja.

"Sini, aku beli cemilan juga."

Haechan memakai bajunya sebelum bangkit bersama dengan Jisung mengikutinya dari belakang seperti anak ayam. Jisung tampak masih kesal pada Chenle tapi antesi nya langsung teralih pada sebuah permen kapas dan juga jelly.

"Tidak boleh di makan semua jika Jaemin tau dia bisa marah."

"Iya Bibu."

Yang paling protektif menjaga semua member memang Na Jaemin, seperti Jisung yang tidak boleh makan permen terlalu banyak karena bisa membuat sakit gigit atau batuk.

Dreamies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang