Sakarya, 11 Juli 2022
Setelah terjebak macet, bingung di luar malam-malam, kami akhirnya bisa sampai juga ke rumah teman, tempat bang Tegar menginap di sirinevler. Udah ngantuk banget pokoknya waktu, ditambah capek karena perjalanan agak jauh, cocok. Menunggu subuh datang, saya main hp beberapa menit. Mata hampir tak tahan, tapi kalau tidur sekarang, mau subuhan jam berapa? Akhirnya Alhamdulillah jam setengah 4 kurang lebih, subuh datang, walaupun adzan belum berkumandang karena memang di Turki adzan subuhnya biasanya diakhirkan, tapi sudah boleh salat karena sudah masuk waktunya. Setelah saya salat subuh, saya langsung tepar diatas kasur.
Jam setengah 9, saya langsung keluar rumah, karena ingat kalau jam 11.45, jam keberangkatan ke Sakarya. Setelah saya sarapan, saya balik ke Bağcılar. Sampai disana kisaran jam 10-an, sedangkan jarak ke stasiun YHT Gebze itu sejam lebih. Apalagi kami ada janji untuk mengembalikan power bank nya Iqbal. Akhirnya kami reschedule jadwal ke jam 2 siang.
Setelah semua siap, saya, Rizki dan bang Tegar ketemuan di Sirinevler, setelah itu naik metro ke Uskudar. Disana si Iqbal lagi ngumpul-ngumpul bareng teman-teman Konya yang lain, yang lagi main juga ke Istanbul. Setelah kami ketemuan, kami kasih powerbank nya, abis itu kami berpisah. Setelah solat dzuhur di masjid sana, kami kemudian makan siang di restoran döner (kebab) di sekitar sana. Setelah makan, saya yang sakit perut, langsung cari kamar mandi. Kamar mandinya lumayan jauh di masjid seberang jalan sana. Antrian pun lama, walaupun gratis ya. Setelah lega, saya balik ke restoran lagi, dan mereka bilang ternyata restorannya pun ada kamar mandi loh😑. Jadi sistemnya, restorannya mereka bagi jatah. Satu kayak warung makan kebab gitu untuk makanannya, terus minumannya dari restoran sebelahnya. Jadi kami bayar di dua tempat berbeda. Kami pesan kebabnya di restoran kebab nya itu, tapi diarahkan untuk duduk di restoran sebrang. Outdoor gitu. Biar gak bingung, nanti makan döner sama saya di Uskudar aja yuk😁. Melihat udah jam 2, kagak bakal sempat nih buat ke stasiun Gebze, gara-gara ini kami reschedule lagi. Untung aja kalau pakai kereta di Turki, reschedulenya gratis, kecuali kalau harga tiket lebih mahal, ada tambahannya. Sangat praktis juga dan gampang karena online dan semua bisa dilakukan lewat HP pakai aplikasi. Dan untungnya lagi, kereta dari stasiun Gebze (Istanbul bagian pojok) menuju stasiun Adapazarı (Sakarya) gak terlalu ramai dan selalu ada setiap harinya. Jadinya, pasti selalu ada seat kosong.
Jam 3.30, kami baru berangkat ke Gebze. Jadwal kereta kami setelah di reschedule, jam 17.20 TRT. Kenapa lama ke Gebze, karena Gebze itu pemberhentian terakhir kereta Marmaray di Istanbul. Bisa dibilang, Gebze tuh pojokan Istanbul. Makanya jarak ke Sakarya cuman 1 setengah jam, karena udah dipotong jarak ke Gebzenya. Sekitar jam setengah 5 kami sampai disana, kami ke minimarket dulu untuk beli jajanan, eskrim dan minuman. Saya juga waktu itu beli headset. Saya juga baru tau, kalau headset yang murah tapi bagus itu jualnya di minimarket A101. Bukan endors nih ya😅.
Baru kisaran jam 5, kami mulai memasuki stasiun. Disana kami bertemu sama beberapa orang Konya. Mereka ternyata mau ke Sakarya juga. Jam 17.20 tepat, kereta kami berangkat, memang kalau kereta cepat (YHT) itu jarang sekali delay, bahkan hampir gak pernah. Setelah sejam setengah perjalanan, kami akhirnya sampai di stasiun Adapazarı, Sakarya. Disana udah ada teman kami yang menjemput. Kami bertiga ke rumah anak-anak IKPM, sedangkan anak-anak Konya di rumah orang-orang Mumtaza di daerah mavi durak.
Sebelum kesana, kami mampir dulu ke Carşı, katanya baju disana murah-murah. Dan emang benar, sampai disana kok, barang-barang, baju murah-murah semua? Si Rizki beli baju, bang Tegar malah borong. Katanya, harga pakaian disini, sepatu juga harganya jauh lebih murah dari yang ada di Mesir. Yang bermerk pun juga murah. LC Waikiki yang terkenal mahal pun, termasuk jenis pakaian murah disini, dibarengi kualitas ya tentunya. Udah semurah itu pun, orang-orang masih pengen ke tempat thrifting yang dari pabriknya langsung, pakaian under 100 tl banyak tuh. Sampai maghrib dah kami keliling sana, dan tentu saja ketemu sama orang Indonesia juga, karena mahasiswa Indo paling banyak tinggal di kota ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Notes from Turkiye
AdventureCatatan keseharian selama kuliah di turki. Sebelum, ketika, dan setelah berangkat ke Turki. İnformasi apa saja tentang turki secara santai. Setiap perjalanan menarik, termasuk destinasi keren yang saya kunjungi selalu saya catat dengan bahasa yang a...