Istanbul, Juli 2022
Senin, 18 Juli 2022. Kami pulang dari Sakarya, setelah seminggu healing disana. Suasananya yang nyaman buat kita meninggalkan banyak kenangan. Ciah. Setelah balik lagi ke Istanbul, saya bareng Rizki dari stasiun kereta pergi ke Üsküdar. Waktu sampai ke Üsküdar lagi, kok kami gak senang ya. Beda gitu kayak pertama kali kami ke tempat ini, waktu itu senang banget. Tapi sekarang kok, kami seakan malah ingin balik lagi ke Sakarya hahaha. Atau karena memang Sakarya lingkungannya nyaman dan banyak teman Indonya ya, mirip seperti Kutahya. Dalam artian, kami kangen balik lagi ke Kutahya? Hemm iya. Di Üsküdar juga sekalian ketemu sama temen ceweknya Rizki, yang kenal dari Instagram. Mereka ada bertiga datang dari Sivas. Mereka ada rencana liburan agak lama di Istanbul setelah selesai TÖMER.
Kami kemudian pergi bareng ke Istana Beylerbeyi, istana yang dibangun antara tahun 1861-1865 yang terletak di distrik Beylerbeyi, di daerah Üsküdar juga. Tapi sayangnya, Istananya tutup, kami akhirnya hanya menikmati pemandangan di sekitarnya saja. Berpikir masih ada waktu, kami berangkat ke tempat lain yang lebih indah dan besar dari Beylerbeyi, yaitu Istana Dolmabahce. Istana yang menjadi kediaman para sultan Ottoman pada akhir abad 19 sampai awal abad 20. Awalnya para Sultan tinggal di Istana Topkapı, tapi karena merasa istana tersebut kurang dalam hal design, kenyamanan, dan segi modernitas kalau dibandingkan dengan istana lain di Eropa, maka Sultan AbdulMecid I berinisiatif membangun Istana yang megah ini.
Setelah sampai disana, sayangnya istana sudah tutup sejak jam 4 yang lalu. YAHH! Padahal kalau misalkan bisa masuk tuh, pemandangan nya indah banget. Salah satu istana paling megah di sini. Mau gak mau, kami harus ke tempat lain. Kebetulan mereka pengen shopping di Mall di Taksim katanya, ya sudah sekalian kami berdua ngikut kesana. Oh ya, kami ke Taksim juga sekalian ketemu teman kami waktu di Mumtaza dulu, si Fawwaz, mahasiswa di kota Isparta. Dia di sini bareng sama ceweknya yang lagi ada kegiatan sosial di Serbia. Nah si Fawwaz disuruh nungguin sampai dia balik dari Serbia. Hahaha. Makanya dia gabut gak ada teman. Ya udah lah kami samperin. Ngobrol sedikit. Di sana juga kami makan bareng dengan lauk ayam sisa yang gak habis waktu kami makan siang terakhir di Sakarya, tepatnya di restoran Arab disana. Lebih karena porsinya yang extra besar sih kalau itu mah.
Di sana kami berpisah. Saya balik ke Bağcılar karena ingin kerja lagi. Si Rizki nginep di rumah temannya. Dia juga sudah merasa cukup kerja di Bağcılar. Makan hati katanya😅. Berat, disuruh-suruh juga, bos nya juga ******😂. Pokoknya lucu aja kalau dengerin dia ngeluh. Lagi pula, dia sudah mulai kerja di sana sejak sebulan yang lalu. Yeter lah ya! Tapi gajinya selalu habis karena weekend nya pasti jalan-jalan hahaha. Ya gitulah, kalau jajan atau jalan-jalan hasil keringat sendiri tuh memang rasanya nikmat banget dan kayak lebih lossss aja gitu buat ngabisinnya. Si Rizki bakalan pindah kerja ke Çanakkale jadi petani katanya. Kerjaan outdoor kayak gitu katanya lebih gak pegel dibanding kerja di pabrik katanya. Saya sendiri balik lagi ke Bağcılar karena memang belum merasa memenuhi target dan belum balik modal gitu. Total saya baru kerja 5 hari karena banyaknya libur. Libur Idul Adha yang disambung dengan libur nasional peringatan Kudeta 15 Juli (2016). Seminggu full libur. Makanya kami seminggu full liburan ke Sakarya juga. Sebenarnya libur kayak gini saya rasa waktunya kayak gak pas. Saya gak ingin libur banyak-banyak karena tujuan saya ke Istanbul tuh untuk dapat duit dengan kerja. Kalau lagi gak kerja ya gak dapat gaji. Karena sistemnya sesuai kerja. Kalau kerjanya 2 hari ya dapat gaji 2 hari. Kalau 5 hari ya 5 hari. Apalagi kemarin sudah dipotong uang rumah juga. Target saya bisalah beli HP second buat tethering internet. Soalnya HP saya udah ketutup akses internetnya (IMEI-nya). Makanya saya seenggaknya pengen nambah 1 minggu lagi. Gak sampai akhir bulan juga, karena kelas TÖMER saya sudah mulai masuk lagi. Bolosnya seminggu aja lah, gak usah lebih banyak lagi. Rencana awalnya sih gitu🤧.
Selasa, 19 Juli 2022 saya mulai kerja lagi. Kali ini kami ditempatkan di pabrik masker yang cukup besar bisa dibilang. Apalagi disitu tertulis hasil masker ini akan ada yang dikirim ke Jerman dan negara-negara lainnya. Di pabrik ini juga kami ketemu sama kawan-kawan, bapak-bapak dan ibu-ibu TKI yang sudah kerja berbulan-bulan disini. Semua teman rumah saya; Jundi, Faisal, Amin kerja disini minggu ini. Sedangkan Irham dan Ribel masih kerja di pabrik tali. Pabrik yang kata mereka berat kerjanya karena ngangkat-ngangkat tali nya yang beratnya lumayan. Masalahnya angkatnya berlantai-lantai. Naik turun tangga. Setiap pulang kerja mereka pasti cerita tentang Adudu, Ah Tong, dan lain-lain. Mereka itu rekan kerja yang mereka kasih julukan itu. Semua anak rumah kecuali saya dan Amin, yang pernah ditempatkan di sana sudah pasti relate.

KAMU SEDANG MEMBACA
Notes from Turkiye
AdventureCatatan keseharian selama kuliah di turki. Sebelum, ketika, dan setelah berangkat ke Turki. İnformasi apa saja tentang turki secara santai. Setiap perjalanan menarik, termasuk destinasi keren yang saya kunjungi selalu saya catat dengan bahasa yang a...