Menjelajahi Peninggalan Para Nabi di Istana Utsmani, Topkapı Sarayı

1 0 0
                                    

Istanbul, 11 September 2023

Kali ini saya akan menceritakan tentang pengalaman jalan-jalan sambil nyari channel buat usaha yang akan dimulai tahun depan. Sudah lama sekali saya tidak menulis lagi, tapi karena saya rasa tempat ini sangatlah menarik untuk dibahas karena nilai historis nya yang sangat tinggi, maka saya bela-belain aja untuk menyempatkan diri untuk menulis di sela-sela kesibukan yang lain.

Di awal bulan September, bahkan dari bulan Agustus, kami, yakni saya dan Ridwan, sudah merencanakan keberangkatan ke Istanbul sejak lama. Perjalanan kami ke Istanbul kali ini memang lebih ke tujuan mencari partner bisnis. Kami sedang menyusun rencana untuk membuka agen travel dan pendidikan dalam waktu dekat ini. Untuk ini kami perlu research lebih lanjut mengenai wisata-wisata yang biasa dikunjungi oleh para turis Indonesia di Turki, khususnya di Istanbul. Maka dari itu, saya ingin membagikan cerita kami jalan-jalan sedikit di Topkapi Palace, yang merupakan istana kesultanan Utsmani pada abad 15 sampai pertengahan abad ke 19. Setelahnya, kami mengunjungi Dolmabahce Palace, istana terakhir kesultanan utsmani yang dibangun di masa sultan Abdul Mecid, istana ini terletak di sebelah selat bosphorus, sehingga menyajikan pemandangan yang sangat indah. Selain itu istana ini memang dibangun dengan arsitektur yang sangat megah dan khas bangunan ala Eropa. Gaya arsitektur semacam ini biasa disebut 'Neo-Barok'. Menarik untuk disimak apa aja nih yang ada dalam dua istana ini ya di masa sekarang.

Hari itu kira-kira sebulan setelah kembalinya saya ke Turki. Kuliah belum dimulai, lebih tepatnya ditunda. Tahun akademik dimulai serentak pada tanggal 2 Oktober nanti. Sebulan saya habiskan untuk mengurus sewa apartemen, jalan-jalan, dan ya berbagai hal untuk mengisi kekosongan. Saat ini, kami sedang mengurus proyek usaha yang akan kami rintis. Saya di sini bertanggung jawab di bagian travel, karena dianggap cukup tau tentang destinasi wisata mana saja yang biasa dikunjungi di Istanbul. Ya, memang saya udah dua kali menemani jamaah umroh plus Turki berwisata di daerah Istanbul dan Bursa. Kalian bisa baca di tulisan saya jalan-jalan Istanbul bersama para jamaah ya.

Kami berdua, tidak berencana untuk berlama-lama di Istanbul, karena berlama-lama di sini, sama saja dengan menghabiskan banyak uang. Kebanyakan uang kami habis di transportasi dan makan. Walaupun kami memakai kartu pelajar, tetap saja karena jarak antar tempat cukup jauh sehingga harus memakai berbagai macam transportasi, maka tetap terasa mahalnya. Ditambah untuk uang makan, makan diluar paling minimal 50tl untuk sekali makan. Untuk tempat tidur, Alhamdulillah kami punya teman yang mau memberikan tumpangan pada kami.

Hari pertama, rencana kami adalah pergi ke Hagia Sophia, lalu ke Istana Topkapi. Alhamdulillah, karena bertepatan dengan waktu Sholat Dzuhur, kami tidak perlu antri panjang-panjang untuk masuk. Bagi para muslim yang ingin melaksanakan sholat berjemaah di masjid, maka mereka diutamakan untuk masuk, mendahului mereka yang tidak sholat.

Seperti biasa, Hagia Sophia selalu menyajikan magisnya kepada kita tatkala masuk kedalamnya. Walaupun saya sudah beberapa kali masuk ke masjid ini, suasana di dalamnya tetap selalu terasa spesial. Ya, dulu juga tempat ini memang masuk wishlist saya untuk tempat yang wajib dikunjungi. Di dalam, ada beberapa turis dari Indonesia yang mengambil foto-foto setelah shalat usai. Memang di beberapa tahun ini, jumlah turis Indonesia meningkat pesat, terutama jemaah umroh plus Turki. Hal ini tak terlepas dari kebijakan Turki untuk memberikan free visa bagi para turis dari Indonesia yang hendak berlibur ke Turki. Selain wisata religi, mengunjungi tempat-tempat historis kesultanan Utsmani, Turki juga banyak memiliki wisata-wisata yang memanjakan mata dengan pemandangannya, seperti Selat Bosphorus, dan Gunung Uludag di Bursa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Notes from TurkiyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang