Pergi ke Istana dongeng. Hampir salah kereta!

1 0 0
                                    

Eskişehir, 17 Maret 2022

Hari kamis, saya beserta tiga orang temen saya pergi berlibur ke kota sebelah, Eskisehir. Memang kota ini tuh jadi tempat destinasi liburan wajib bagi mahasiswa kota yang saya tempati. Karena memang tempatnya terkenal dengan keestetikannya, dan istana biru dongengnya yang keren banget. Lagipula, pergi kesana hanya memakan waktu 1 setengah jam naik kereta. Ongkosnya juga sangat murah, 30tl untuk biaya pulang-pergi. Jadi, biasanya semua mahasiswa Kutahya menyempatkan seenggaknya sekali untuk mengunjungi kota ini. Saya pun juga memang dari kemarin cari waktu yang pas untuk kesana. Eh, ada teman ngajak kesana abis ujian, ya udah gaskeun ya kan!

Rencananya jam 9 kita berempat mau pergi, tapi karena abis sholat subuh tidur lagi, jadinya malah kebablasan hahaha. Jam 9 lewat baru turun dari Kasur, siap-siap keluar tapi ketika sadar udah pergi keretanya, ya udah kita akhirnya ambil yang jam 12.30 jadinya. Padahal sebelumnya, temen saya satunya, si Jeje udah beliin kita tiket. Akhirnya tiket hangus dan dia pergi sendiri kesana, hahaha jahat banget ya, untung tiketnya cuman 11tl kalo pagi hari, jadi gak terlalu kerasa ya kan. Jam 12, tiga orang tersisa, saya, Abror dan Fajri jalan ke stasiun. Nah, ada cerita lucunya disini. Kami bertiga sudah dipesankan tiket lagi untuk kedua kalinya sama si Jeje. Itu dapat jadwal pergi jam 12.20 siang. Kita dapat seat 70, 72, dan 73. Di jam 12.19 ada kereta lewat, disitu ada tulisan digerbongnya Afyon, Eskisehir, Kutahya. Nah, kita akhirnya masuk ya kan ke gerbong kedua sesuai yang di tiket. Kita cari-cari kursi kita dari belakang ke depan kok gak ada. Seat nya cuman sampai 59 aja, gak ada seat nomor 70. Akhirnya kita tanya ke bapak-bapak petugas gitu kan, "Abi, Bu nerede?" seatnya dimana gitu kan. Terus dia bilang, "Ke Eskisehir tah? Ini ke Afyon wei bukan ke Eskisehir". Langsung dia teriak minta keretanya untuk stop karena ada penumpang salah naik. Kondisi kereta waktu itu baru mulai jalan langsung berhenti. Kita akhirnya turun langsung ketawa terbahak-bahak, hahaha. Untung aja kita dapat seat nomor 70 keatas. Gak kebayang dah kalau dapatnya seat nomor 20, pasti kita udah duduk santai. Terus nyampenya di Afyon, mana berlawanan arah lagi sama Eskisehir 🤣. Si Jeje juga bakalan nunggu sampe malam jadinya, wkwkwk. Dua menit kemudian, kereta Eskisehir "yang asli" pun datang. Kita kiranya keretanya kecepetan semenit, eh taunya bukan keretanya, hadeuh😅. Kami akhirnya naik kereta yang betul, duduk, pake headset, tidur, sampai ke tujuan. Cepat sekali, ya cuman sejam lebih 20 menit soalnya.

Sampai disana, udah ada Jeje yang udah menunggu 3 jam😂. Awal keluar dari stasiun udah benar-benar sadar sih kenapa kota ini disebut sebagai 'kota estetik'. Walaupun namanya Eskisehir yang artinya kota lama. Tapi desain kotanya itu benar-benar modern dan enak banget untuk dipandang mata. Kota ini mempunyai banyak banget taman yang keren. Kota ini pantas sih disebut kota seribu taman, walaupun jumlah tamannya gak mungkin sampai seribu ya😅. Selain itu, banyak juga jalan-jalan yang dihiasi oleh tali yang udah dihiasi segitiga terbalik yang biasanya kita pasang kalau ada yang ulang tahun itu loh.

 Selain itu, banyak juga jalan-jalan yang dihiasi oleh tali yang udah dihiasi segitiga terbalik yang biasanya kita pasang kalau ada yang ulang tahun itu loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singkat waktu, kita langsung pengen ke tujuan utama, istana biru. Tadi ketika di kereta kami sempat ngeliat istananya. Makanya, karena dikira dekat, kami berempat jalan kaki kesana. Jalan kesana, eh salah akhirnya putar balik. Eh, akhirnya sadar ternyata jalan yang tadi benar. Emang guide nya ini sesat ya ges ya (Jeje). Kita lanjutin jalannya kesana, 15 menit berlalu, kok kayaknya masih jauh, gak sampai-sampai ke tujuan. Mana perut dah lapar, kaki juga udah pegel. Akhirnya kita memutuskan untuk naik taksi. Ya udahlah, mahal dikit gapapa daripada gak sampai-sampai. Sebenarnya kita mau naik bis, tapi dijalan yang kami lalui, gak ada satupun dolmus(angkot) ataupun bus yang lewat. Itu juga dikanan-kiri gak ada rumah makan yang bisa kami sambangi untuk sekedar ganjal perut tuh gak ada. Ketika pulang nanti barulah kami sadar kayaknya kami salah ambil jalan ataupun gimana kita juga gak ngerti. Karena kami pulang dari Sazova (nama istana biru yang saya maksud) naik dolmus -4 tl ongkosnya buat pelajar- gak lewat jalan yang kami lalui pas pergi tadi, dan itu lebih cepat.

Notes from TurkiyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang