Bismillah, Assalamualaikum semuanya!
Kita tiba di part ending nih!🥹
Sudah siap membaca bukan?
୨୧ Jangan lupa sholat ୨୧
Happy Reading 🤍
Hari ini Mikail begitu semangat, sebab hari ini, merupakan hari yang telah Ia tentukan untuk melamar Naomi. Cowok yang baru selesai mandi tersebut berjalan menuju cermin yang ada di kamarnya.
Mengoleskan lotion ke kulitnya, memakai sunscreen serta menyemprotkan parfum membuat aroma tubuh pria tersebut begitu wangi.
Senyuman terus terbit pada wajah lelaki itu, ia benar-benar tidak sadar untuk melamar Naomi!
Setelah berpamitan kepada kedua orang tua dan meminta restu kepada orang tuanya, Mikail mulai mengendarai motornya menuju rumah Naomi.
Setelah sampai pria tersebut mengetuk pintu rumah Naomi dan tidak lama keluarlah Mami Naomi yang tampak terkejut melihat kehadiran Mikail.
"Ada apa, ya, nak Mikail?" tanya ibu Naomi pada Mikail. Ia benar-benar heran terhadap kehadiran tiba-tiba dari pria itu setelah sekian lama.
Mikail tersenyum, menahan gugup saat di tanya seperti itu oleh sang calon mertua. "Saya ingin bersilaturahmi, Tante," jawab lelaki itu.
Tentunya, 'silaturahmi' yang Mikail maksud ditangkap dengan baik oleh Bu Risa. Mami Noami tersebut tidak bisa untuk tidak terkejut. Dengan segera perempuan paruh baya itu mempersilakan Mikail untuk masuk dan memanggil suaminya.
Tidak lama, Pak Reno keluar lalu menghampiri Mikail dengan tersenyum simpul. "Ada apa Mikail?" tanyanya basa-basi. Padahal sebenarnya, ayah Naomi itu telah mengetahui maksud kedatangan Mikail dari istrinya.
Mikail sedikit tersentak mendengar pertanyaan ayah Naomi yang langsung pada intinya. Pria itu gugup seketika. "Begini, Om, jadi niat saya ke sini, sebenarnya ingin melamar Naomi untuk menjadi pasangan dan teman hidup saya dunia akhirat," ujar Mikail setelah berhasil melawan kegugupannya. Bahkan kedua tangannya di bawah meja saling terpaut menggenggam satu sama lain.
Pak Reno tersenyum, kemudian meminta sang istri untuk memanggil Naomi. Hal yang sama ia lakukan ketika Ishak datang melamar Naomi saat itu.
Tidak lama Naomi keluar dengan tatapan yang benar-benar terkejut saat melihat Mikail. Ia kira, maminya hanya bercanda saat mengatakan bahwa Mikail datang melamar dirinya.
Rasanya ia ingin menangis, melihat Mikail saat ini. Bukannya apa, sekarang, ia sudah benar-benar berpasrah diri kepada Allah tentang harapannya kala itu. Ia benar-benar memasrahkan semuanya kepada Allah dan tak berharap apa-apa lagi.
Naomi dan ibunya ikut duduk bersama di sana. Tatapan Naomi sejenak kembali mengarah ke Mikail sebelum akhirnya ia menoleh saat mendengar ucapan ayahnya.
"Begini Naomi, nak Mikail datang untuk melamar kamu. Jadi bagaimana?" Pak Reno lagi-lagi langsung to the point pada Naomi. Tidak menyadari jika hal itu justru membuat degupan jantung Mikail semakin hebat.
Naomi terdiam menatap ke arah ayahnya, kemudian kembali menatap ke arah Mikail. "Kak Mikail lamar aku?" tanya Naomi yang masih tidak percaya dengan lamaran dari Mikail. Semuanya terasa seperti mimpi.
Mikail berdehem untuk menghilangkan keterkejutannya serta kegugupannya. Dengan pelan, cowok tersebut menganggukkan kepalanya pertanda mengiyakan pertanyaan dari Naomi.
"Kenapa baru sekarang?" Naomi tiba-tiba saja bertanya seperti itu, hal tersebut tentu saja membuat Mikail terkejut bukan main, bahkan lelaki itu sampai mengangkat kepalanya guna menatap Naomi mencari jawaban dari gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naomi (END)
Ficção Adolescente"Lama-lama gue lamar juga dia!" ucap Mikail gemas, usai bertemu dengan Naomi. *** Teen fiction-romantis-spiritual-religi Menceritakan kisah cinta ringan dari dua tokoh; Mikail dan Naomi. Dengan kepribadian mereka yang masih sama-sama labil. Mulai da...