🌹{Kedatangan Tamu Spesial}🌹

148 125 72
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

•____________________•

Jangan rapuh. Kuatlah seperti Ayah, dan sabarlah seperti Ibu.
•____________________•


"IBUU.... Ya Allah Bu, Ibu kenapa bisa begini?" Tanya Kayfa panik saat melihat sebelah kaki Tari yang melepuh.

Tari memegang pundak Kayfa "Ibu tidak Apa - apa Nak"

Kayfa menggeleng, tidak Apa - apa bagaimana? Kaki Tari melepuh lumayan lebar, pasti rasanya nyeri.

"Ayo Kay bantu Bu, Ibu duduk di kursi dulu" Kayfa membantu Tari untuk duduk di kursi

Amron, dan Nira memang tidak ada sedari tadi. Mereka berdua sedang pergi ke Mall, itu adalah kemauan Nira.

"Suruh siapa duduk di kursi" Celetuk Mala

Kayfa menoleh, ia menatap tajam Mala dan Nurma "Kalian kan yang membuat Ibu seperti ini?" Marah Kayfa

Nurma melipat kedua tangannya di depan dada "Kalo iya kenapa? Itu juga sebagai pembalasan karena semalem lo bikin gue celaka. Lihat ini...." Nurma menunjuk lengannya yang terkena tumpahan air panas dari kopi yang semalam

"GARA - GARA LO, TANGAN GUE CACAT. Lo pantes dapet itu"

Kayfa memajukan langkahnya "Itu 'kan Kay yang lakuin. Kenapa malah kalian balasnya ke Ibu? Kay rela terkena tumpahan air panas, tapi...tapi jangan Ibu" Kayfa menggigit bibir bawahnya

Bahkan, jika mereka mau Kayfa akan menerima jika mereka menyiram Kayfa dengan air panas sekalipun. Tapi, tapi Kayfa sangat tidak rela jika urusannya kepada Ibunya. Baginya, Kayfa akan rela melakukan apapun untuk sang Ibu.

Ibu adalah kelemahan Kayfa, gadis itu sangat menyayangi orang tua Satu - satunya. Ia akan selalu berbakti dan menuruti semua kemauan sang Ibu,

Kayfa langsung memapah Tari menuju kamar, ia langsung mengobati luka di kaki Tari dengan teliti. Kayfa menangis, ia sangat tidak rela jika Ibunya sampai kesakitan seperti ini.

Semalam Tari yang menyembuhkan lukanya, dan kali ini Kayfa lah yang mengobati luka Ibunya.

"Ibu, maafkan Kay. Ini semua salah Kay sampai Ibu juga ikut kena" Sesal Kayfa

Tari mengelus pipi mulus anaknya "Ini sudah takdir Nak, kamu jangan menyalahkan diri sendiri ya?"

Kayfa melepaskan tangan Tari yang berada di pipinya, lalu ia genggam dengan hangat.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang