🌹{Mengikhlaskan}🌹

53 38 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

°

•____________________•

Mensyukuri hari ini, mengikhlaskan hari kemarin, dan menjadi lebih baik untuk hari esok.
•_____________________•








"Gimana para saksi, Sah?"

"SAH"

Gadis dengan kebaya cream itu menitikkan air matanya. Seharusnya ia yang berada diposisi itu, seharusnya ia yang duduk di samping Devano, seharusnya ia yang memakai gaun pengantin itu.

Kayfa meremas dadanya. Ingin sekali menangis sambil menjerit sekeras kerasnya tapi ia tahan. Nira, Nurma dan Mala terlihat sangat bahagia. Bahkan, senyum mereka tidak luntur dari kemarin.

Nira selalu menyombongkan calon mantunya itu seorang lelaki kaya dan memiliki beberapa sawah ke para tetangga.

Jika para tetangga tau bahwa Dev adalah calon Kayfa. Mungkin, Nira akan di Olok - olok oleh mereka.

Berbeda dengan Dev. Tidak ada raut bahagia diwajahnya, tidak ada senyuman walau hanya sedikit saja. Yang ada hanyalah raut lelah Dev dengan mata yang sembab sehabis menangis.

"Ayok kedua mempelai saling mentautkan cincin ke Masing - masing jari pasangannya" Instruksi Pak penghulu

Setelah selesai semua. Para tamu mulai memberi selamat atas pernikahan Mala, padahal usia Mala yang masih 18 ia sudah menikah.

Di panggung, Mala menggandeng mesra Devano. Senyum manis gadis itu tidak pudar selama acara pernikahan berjalan, kini giliran Kayfa menaiki panggung saat semua keluarga sudah selesai.

Dengan keteguhan hati, Kayfa menaiki panggung dengan raut wajah datar "Selamat ya Mal, semoga samawa" Mala membalas dengan senyum kemenangan kearah Kayfa

Kayfa melirik Dev yang juga sedang menatapnya, tatapan Dev membuat air mata Kayfa berlomba lomba ingin keluar. Tatapan Dev yang begitu dalam dan menenangkan, disana menyimpan sejuta kesedihan yang tak bisa terungkap.

Kayfa langsung melengos pergi karena tak kuat. Gadis itu berlalu dan mulai menjalani tugasnya menyambut Tamu - tamu undangan.

Pada saat sesi pemotretan dan juga foto keluarga, Kayfa lebih memilih memasuki kamar dan membersihkan diri. Gadis itu terus melakukan Aktivitas - aktivitas positif supaya dapat melupakan Dev.

______

Kedua mata Kayfa terbuka. Gadis itu menoleh, dan melihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Kayfa memang sedang tidak shalat karena halangan, jadinya gadis itu tertidur sampai kebablasan.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang