🌹{Pilihan}🌹

26 16 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°




°




°




•____________________•

Sejauh apapun kita menghilang kalau memang dia ditakdirkan untukmu maka akan Allah pertemukan, tidak ada yang bisa melawan takdirnya Allah swt.
•____________________•

















"Nak, istirahatlah dulu. Kamu dari tadi 'kan belum makan, makan dulu sana" Tegur Tari

Kayfa memang sedari pagi terus bekerja tanpa kenal lelah. Apalagi gadis itu belum sempat makan sedari tadi.

"Iya Bu, abis ini, tanggung soalnya." Balas Kayfa yang sedang meracik bumbu

Tari membuang nafas gusar "Ray memangnya belum kembali?"

Kayfa menoleh, ia juga bingung dengan Ray. Saat kemarin sore ia pergi, hingga kini hari menjelang siang belum juga datang.

"Kay gak tau Bu, mungkin ada urusan."

Tari mengangguk "Sudah, sana kamu makan. Isi tenaga kamu, biar gak sakit. Ibu takut Kay sampai sakit. Kalau bicara uang, mau dicari sampai mati pun tidak akan ada habisnya. Tapi jika sakit, sebanyak apapun harta yang terkumpul tetap tidak bisa menggantikan kesehatan."

Kayfa tersenyum manis, Tari ini sangat perhatian sekali. Kayfa berasa beruntung memiliki Ibu seperti ini, "Iya Buuu, ni Kay makan. Tapi,... Ibu juga jangan terlalu capek, ingat!"

Tari pun ikut tersenyum "Iyaaa. Dah sana  bawel deh"

¤¤¤¤¤

Disisi lain, seorang lelaki tengah menatap sendu ruang rawat sang Papa. Lelaki itu terus saja menenangkan Mamanya yang tak Henti - hentinya bersedih.

"Ray... Papa Ray," Lirih Asia

Ray menepuk pundak Asia "Sttt, Papa gapapa Ma, Mama cukup berdoa saja."

Asia menatap nanar anaknya "Tapi, tapi.. Kata dokter Papa, kondisi Papa..."

Ray memang menginap di rumah sakit untuk menjaga Papa serta Mamanya. Semalam Papanya terlihat Baik - baik saja, tapi ntah mengapa, saat Ray hendak pergi, Tiba - tiba Papanya kejang dan kondisinya drop kembali.

Ceklek

Seorang dokter pria keluar dan berjalan menghampiri mereka. Ray dan Asia langsung berjalan cepat ke arah sang dokter.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang