🌹{Kebersamaan}🌹

25 6 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°





°





°





•____________________•

Percayalah, ketika kamu dihantam badai berjuta kali, itu karena Allah ingin kamu merasakan betapa bahagianya nikmat sabar sebelum memetik sebuah keberhasilan.
•____________________•



















"Bubu, ntal alo Dedena udah ahir au di amain apa?" Tanya Mora yang sedang bersantai dengan Kayfa di ruang tamu
(Bubu, ntar kalo Dedenya udah lahir mau di namain apa?)

Kayfa mengulas senyum tipis, ia usap rambut halus anaknya. "Belum tau, Sayang... Dede ada nama gak buat adik Dede?"

Mora nampak berfikir. Tangan gadis kecil itu terus mengelus perut Kayfa "Nda ada Bubu, Mola nda au"
(Nggak ada Bubu, Mora nggak tau)

"Oo iya Bubu, uka Bubu imana? Asih akit idak?" Tanyanya sambil menduduki diri
(Oo iya Bubu, luka Bubu gimana? Masih sakit tidak?)

"Nggak kok, 'kan berkat Dede ama Buba. Makasih yaa" Ujar Kayfa sambil mengunyel kedua pipi gembul itu.

"Dede gak mau tidur siang, hm?"

"Nda au, Dede au nunggu Buba,"
(Nggak mau, Dede mau nunggu Buba,)

Kayfa membuang nafas panjang. Netranya melirik ponsel yang berbunyi, ia pun mengambil ponselnya dan mulai membaca pesan dari seseorang.

Kayfa terkekeh saat sudah membaca isi pesan, wanita itu membalas pesan dari sahabatnya.

Kayfa melirik Mora yang sedang asyik dengan camilan gadis itu sesekali matanya melirik tv dan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayfa melirik Mora yang sedang asyik dengan camilan gadis itu sesekali matanya melirik tv dan makanan. "Dede, nanti sore aunty Bunga mau main, Dede mau?"

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang