🌹{Dev Galau}🌹

26 9 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

•____________________•

Harapan itu boleh sangat tinggi, tapi pastikan kita menggantungkannya hanya kepada sang maha pemberi, karena meski kita tidak mendapatkan apa yang ingin kita miliki. Allah selalu menghadirkan yang lebih baik sebagai pengganti. Dan jangan berharap pada manusia walau sekali, karena berharap pada menusia hanya akan membuatmu kecewa.
•____________________•












Seorang lelaki sedang menatap bintang sendu, di fikirannya terus berkecamuk tentang memori ia dahulu. Dimana pertama kali ia betemu dengan seorang gadis baik nan cantik.

Sampai dimana mereka berkenalan cukup dekat. Dimana gadis itu telah memporak porandakan hatinya, tapi naas... Ternyata mereka tidak berjodoh, ia malah di nikahkan oleh saudari sang gadis.

Dev tersenyum kecut, "Kay, mungkin ini rasa yang kamu rasakan dulu saat aku menikah dengan Mala. Kamu hebat, bisa melewatinya, kamu gadis yang kuat."

Dev terkekeh, hatinya seketika sesak dengan Tiba - tiba "Asal kamu tau Kay, perasaan ini masih sama. Bahkan, aku gak bisa melupakan kamu dari fikiranku, kenapa takdir se sakit dan serumit ini?" Tak terasa setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Dev.

Lelaki itu meremas dadanya sendiri, "Ntah kenapa, saat aku mencoba melupakan kamu, aku malah terus mengingat kamu. Aku tersiksa, tersiksa dengan perasaan ini. Kamu mungkin sudah bahagia, tapi aku disini masih step di kamu, Kay."

Matanya semakin berair, "Maafkan aku, aku sudah berusaha untuk mencintai Mala. Tapi, hati aku menolak, aku tidak bisa." Dev menggigit bibir bawahnya kuat

"Kalau saja dulu aku tak terpedaya oleh jebakan mereka, mungkin sekarang kita sudah bahagia, Kay." Dev tersenyum miris.

"Mencintai paling sabar adalah menunggu, namun pada akhirnya mengikhlaskan adalah jalannya. Aku tutup tentangmu, terimakasih sudah hadir sebagai cobaan yang banyak mengajarkanku bahwasanya lebih baik mengejar penciptanya, dari pada ciptaannya."

"Ekhem!" Dev mematung. Ia berbalik dan terkejut melihat keberadaan Laras.

Laras tersenyum smirk, "Gue tau kok kalau lo belum bisa move on kan? Gimana kalau kita kerja sama" Tawarnya.

"Kerja sama gimana maksudmu?" Tanya Dev tidak faham,

"Gini, kita kerja sama pisahin Ray dengan Kay. Bagaimana? Dengan begitu, lo bisa dapetin Kay, dan gue... Bisa dapetin Ray,"

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang