🌹{Diculik}🌹

30 14 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°



°



°



•____________________•

Jadilah anak muda
Sami'na Waat'hona
yang gaul tapi taat
Yang santai tapi tak lalai
•____________________•



















Brum brummm

Seorang lelaki tengah kebut kebutan dijalan. Ia tak perduli dengan ocehan Orang - orang. Kini, yang ia pedulikan ialah keselamatan istrinya.

Tari sudah Ray antar ke mansion Papanya, di sana pun Ray menjelaskan sedikit tentang masalah Kay yang diculik. Tari sangat terpukul karena anaknya diculik dengan orang tak dikenal. Sedangkan Asia, Mama Ray kini menenangkan Tari dan memberi wejangan.

Beto juga tidak tinggal diam saat tau menantunya diculik. Semua keluarga kini sangat panik dan khawatir dengan keadaan Kayfa.

Ray mencengkram kuat pengemudi. Wajah lelaki itu memerah padam, giginya bergemelatuk, serta Urat - urat di tangannya nampak menonjol karena terlalu kuat mencengkran pengemudi.

"Sayang kamu dimana?"

"Kamu tunggu Mas ya, Mas akan temuin kamu sampai dapat."

"Lihat saja. Penculik itu akan Mas habisi jika dia berani macam - macam"

"Bertahanlah, Sayang" Ray terus saja berbicara sendiri, baru saja ia merasakan bahagia, tapi sudah seperti ini lagi.

Fokusnya teralihkan oleh suara adzan yang berkumandang di speaker handphone. Emosi Ray sedikit demi sedikit mulai mereda kala mendengar suara adzan yang membuat hatinya tenang.

Ray memberhentikan mobilnya di disisi jalan. Lelaki itu mulai turun dan berlari ke arah mushola di sebrang sana. Walau bagaimana pun, sesulit apapun kondisinya, ia tak boleh sampai lupa dengan panggilan shalat.

Dengan khusyuk, Ray shalat juhur dengan beberapa orang di sebelahnya. Setelah selesai shalat, Ray tidak langsung pergi, melainkan berdoa terlebih dahulu. Meminta pertolongan kepada sang maha kuasa. Ia meminta pertolongan langsung dengan Tuhan yang maha melihat dengan Sungguh - sungguh.

Disisi lain, Kayfa baru saja tersadar dari pingsannya. Ia menggerakkan kepalanya kesana kemari, kepalanya sangat pusing saat tersadar. Kedua mata Kayfa langsung terbelalak saat melihat seluruh tubuhnya diikat kencang oleh sebuah tali.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang