🌹{Pernikahan?}🌹

43 19 1
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°


°


°


•____________________•

Bertahan dulu ya. Sebentar lagi, Allah pasti akan membalas tiap kesabaranmu.
•____________________•
























Disebuah hotel besar, seorang lelaki tengah termenung di atas balkon. Lelaki itu menatap terus menerus sang bintang. Perasaannya sungguh hancur, karena esok adalah hari pernikahannya.

Hari sakralnya. Dimana nanti ia mengucapkan janji kepada orang yang sama sekali tidak ia cintai. Ray terus melamun sampai tidak menyadari bahwa Ibunya, Asia yang sudah berada di dekatnya.

Puk

"Anak Mama kok ngelamun aja hm? Seharusnya bahagia dong, kan besok udah jadi suami orang." Goda Asia berusaha menghibur anaknya.

Ray menatap Mamanya, Ray menidurkan kepalanya di pundak nyaman Asia. "Jujur Ma, Ray tidak mau seperti ini. Ray mau menikah dengan orang yang Ray cinta, bukan orang yang tidak sama sekali Ray cinta."

Asia tersenyum tipis, ia usap rambut hitam anaknya, "Yang sabar ya, Nak. Terima takdir ini dengan ikhlas. In Syaa Allah kalau kamu berjodoh dengan wanita di hati kamu, kamu pasti akan bersatu dengannya. Jangan meragukan kehendak Allah, Nak. Lagian, cinta juga akan tumbuh seiring berjalannya waktu."

Ray memejamkan matanya, usapan sang Mama sangat membuatnya nyaman.

"Oh iya, Papa kemana ya? Kok belum pulang, padahal sudah mau larut."

"Papa mungkin sibuk Ma, Mama 'kan tau gimana Papa. Mungkin dia lagi mempersiapkan pesta untuk esok." Balas Ray yang masih memejamkan mata.

¤¤¤¤¤

Seorang gadis berbalik badan kesana kemari, ia tidak bisa tidur. Ntah kenapa, tapi rasanya mata ini tak mau terpejam.

Kayfa membangunkan dirinya, ia menatap kedepan, sudah dua jam ini ia berusaha memejamkan mata tapi tetap tidak bisa. Kayfa menoleh ke arah Tari yang sudah tertidur pulas. Kayfa menyibak perlahan selimut, gadis itu langsung membangunkan dirinya dan keluar dari rumah dengan perlahan.

Kayfa menjalankan kakinya tak tentu arah, fikirannya kini berkelana kemana mana. Ia mengingat bahwa esok adalah hari spesial untuk Ray, hari dimana ia menjadi suami untuk orang lain.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang