🌹{Kayfa Kembali}🌹

29 6 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°



°



°



•____________________•

Hidup jika dilandasi dengan agama akan terasa tenang, karena semua jawaban dari setiap permasalahan dan kesulitan ada di 'Dalamnya'
•____________________•













"Jadi, gimana, Teh? Dimana Teteh nemu si gemoy?" Tanya Sofyan kembali saat mereka sudah sampai mansion Ray.

Pletak

"Sabar dong Yannnn, Belum juga masuk, duduk - duduk dulu, atau apa kek. Kamu ini" Gerutu Ray yang baru saja menjitak Sofyan.

Bukan apa, Ray kesal saja dengan Sofyan. Ia 'kan kasihan dengan kondisi Kayfa, kondisinya masih lemah dan harus di cek supaya tak terjadi sesuatu.

Sofyan memberengut kesal. "Iya deh, iya Bang." Pasrah Sofyan mengalah akhirnya.

"Mas, bisa gak turunin aku. Aku bisa jalan lho," Ucap Kayfa yang berada di gendongan Ray dengan suara kecil.

Ray menggeleng seraya tersenyum. "Gak bisa, Sayang. Kamu harus tetep di gendongan aku," Setelah mengatakan itu, Ray melengos pergi memasuki mansion yang masih sepi, mungkin saja yang lain belum tiba.

Mora yang sedari tadi berada di gendongan Sofyan hanya menatap mereka tak mengerti. Mata belonya menatap Sofyan sambil menarik pakaian pemuda itu.

Sofyan meluruh, matanya menatap gemas Mora di gendongannya. "Mora, kenapa? Ada yang Mora inginkan?" Tanya Sofyan sambil mengusap kepala Mora yang memang terbalut hijab instan.

"Mola antuk Bam,"
(Mora ngantuk Bang)

Sofyan terkekeh, "Mora ngantuk. Yaudah, sekarang kita bobo. Bobo sama Abang mau?"

"Au dong, xixi" Cengirnya

Sofyan tersenyum tipis. Walau mereka baru kenal, tapi Sofyan sudah menyayangi Mora seperti adiknya sendiri. Itu adalah keinginannya dulu, dulu Sofyan sangat ingin memiliki adik perempuan, tapi belum kesampean.

Setelah semua keluarga serta para sahabat berkumpul. Ray bergegas menelpon dokter keluarganya, lelaki itu super duper lengket dengan Kayfa. Jika di tinggal sedetik pun Ray akan sangat panik, dan langsung mencari istrinya itu.

Seorang wanita cantik tengah memeriksa kandungan Kayfa yang memang sudah membesar. Dokter itu terus memeriksa dan sesekali mengobrol dengan Kayfa.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang