🌹{Dilemanya Hati}🌹

35 22 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°


°


°


•____________________•

Sabar itu sulit
Tapi, hadiahnya selangit

Ikhlas itu pahit
Tapi, endingnya selalu yang terbaik.
•____________________•






















Sebulan sudah berlalu. Waktu memang terasa sangat cepat, maka dari itulah bagi kita umat islam perbanyaklah ibadah kalian, dekatkanlah diri kalian kepada-Nya.

Karena, kita tidak tau esok, atau suatu hari nanti kita di panggil oleh-Nya. Kini, disebuah ruangan sederhana, seorang gadis baru saja selesai membaca Al - Qur'an.

Tiga minggu yang lalu, Kayfa sudah meminta izin kepada Tari untuk tinggal di Mes tempatnya bekerja. Dan akhirnya di izinkan dengan catatan, Kayfa harus menjaga diri Baik - baik.

Tari sengaja mengizinkan anaknya tinggal di Mes tempat Kayfa bekerja. Itung - itung belajar dari sekarang, supaya Kayfa terbiasa hidup tanpanya.

Ting

Kayfa menoleh, ia terkejut melihat nomor Ray lah yang mengiriminya pesan. Yang membuatnya terkejut bukan isi pesan tentang pekerjaan, melainkan hal yang mustahil.

Pak Raymond

[Kay, saya tunggu kamu di samping Taman kantor, kita makan bareng.]

Begitulah isi pesan singkat dari Bos nya itu. Padahal ini hari libur lho, kok ngajak makan bareng?

Kayfa bergegas memakai hijab segi empat berwarna navy, gadis itu merangkai hijab itu di kepalanya sampai dimana ia terlihat cantik nan elegan memakai hijab yang di rangkai tetapi masih menutupi dada.

Kayfa berlalu keluar Mes, sempat bertemu Bunga tetapi hanya saling sapa. Bunga pun tidak terlalu kepo sampai harus menanyakan ia ingin kemana.

¤¤¤¤¤

Saat ini Kayfa dan Ray sedang berada di sebuah restaurant mahal. Sempat menolak tetapi Ray memaksa,

Mereka berdua makan dengan khidmat. Kayfa hanya fokus terhadap makanannya, ia termenung. Dirinya bisa makan enak, tetapi Ibunya disana? Hanya makan seadanya.

Ray menatap Kayfa lekat, gadis itu hanya menatap makanannya dengan pandangan kosong, seolah berfikir jauh. Ray yang tau karena Kayfa sangat menyayangi Tari, Ibunya ia pun berucap.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang