s e b e l a s

3.9K 13 0
                                    

"Kamu mau kemana mas?" tanya Rembulan ketika melihat suaminya memasukkan baju bajunya kedalam koper.

"Eh sayang?, aku harus berangkat ke New York beberapa jam lagi sayang. Maaf aku baru kasih tau, tadi si Bima ngasih tau ke aku juga tiba tiba"

"Katanya perusahaan aku di New York lagi ada masalah dan harus segera di selesaikan" sambung Bintang menjelaskan.

"Kok tiba tiba sih?, padahal kamu belum ada sebulan di rumah. Waktu itu kamu bilang mau di rumah sebulan tapi sekarang udah pergi aja" terpancar raut sedih dalam wajah Rembulan.

"Ini urgent sayang, gak bisa aku tunda lagi. Maaf ya cuman sebentar kok aku di sana" ucap Bintang seraya mengelus pipi istrinya penuh kasih sayang.

"Masalahnya serius banget ya?, sampai sampai kamu sendiri yang turun tangan".

"Iya Bulan, bawahan ku gak ada yang bisa mengatasi semuanya. Jadi aku sendiri yang turun tangan, aku kesana gak sendiri kok ada Bima yang menemani".

"Bima ikut lagi?" tanya Rembulan.

"Bima kan asisten sekaligus sekertaris aku sayang jadi harus ikut"

"Wahh!! Kesempatan emas" batin seseorang yang tidak sengaja mendengar obrolan dari Bintang dan Rembulan.

"Kamu seperti biasanya, di sini jaga Langit" ucap Bintang mengelus rambut Rembulan.

"Baiklah" pasrah Rembulan.

"Sekarang ayo kita makan malam, aku berangkat pukul 22.00" ajak Bintang.

"Langit, ayah mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Bintang ketika mereka telah menyelesaikan makan malamnya.

"Itu udah ngomong yah" Bintang tidak membalas perkataan Langit, ia hanya menatap datar Langit membuat sang empunya menyengir.

"Hehe bercanda yah, ayah mau ngomong apa?" sambung Langit bertanya.

"1 jam lagi ayah harus ke bandara"

"Bandara? Ayah mau pergi lagi?" tanya Langit.

"Iya, ayah mau ke New York. Perusahaan ayah yang di sana lagi ada masalah dan ayah sendiri yang harus turun tangan"jelas Bintang.

Langit terdiam sesaat sebelum bertanya. "Ayah berapa lama di New York?" tanyanya.

"Ayah gak tau pasti"

"Ibu ikut ayah?" Langit kembali bertanya.

"Gak, ibu di rumah sama kamu. Ibu jaga kamu seperti biasanya" balas Bintang.

"Kamu mau kan jaga ibu untuk ayah?" sambungnya bertanya.

"Bisa aja sih yah, gw gempur juga nanti haha kesempatan yang sangat bagus" balas Langit dan mengucapkan kalimat terakhir dalam batin.

"Kamu jangan nakal disini"

"Gak kok yah, paling perkosa istri ayah doang" batin Langit terkikik geli.

"Mana ada Langit nakal yah, Langit kan anak baik baik" balas Langit. Baik baik tapi seks sama ibunya ya mas?.

"Ya udah kalau gitu, ayah siap siap dulu sebentar lagi Bima jemput ayah"

"Aku antar ke bandara ya mas?" tanya Rembulan penuh harap.

"Gak usah sayang, udah malam dingin kasihan kamunya" balas Bintang.

"Tapi mas..."

"Gak ada tapi tapian, aku gak mau kamu sakit karena antar aku malam malam ke bandara. Lebih baik kamu tidur di rumah kamu pasti capek kan" sela Bintang.

Ibuku Adalah Pacarku  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang