e n a m

6.4K 22 0
                                    

"Bukankah ini jalan menuju hotel Mega?!"

"Benar!!, ini jalan menuju hotel Mega!. mau ngapain dia ke hotel?" tanya pengemudi Lamborghini entah kepada siapa.

"Eh sebentar, sepertinya ada mobil lain yang mengikutinya juga?"

"Baiklah, karena sudah ada mobil lain yang mengikutinya juga aku bisa pergi dengan tenang"

—————

Tingtong...
Bel rumah berbunyi, tuan rumah yang mendengar bel rumahnya berbunyi langsung saja membuka pintu dan menyuruh orang yang ia tunggu sedari tadi untuk masuk.

"Kenapa lama sekali Bima?!" tanya Bintang kepada Bima, sahabatnya sekaligus sekertarisnya.

Masih ingat dengan Bima?, ya Bima Sakti. Bima si duda yang mengincar gadis SMA untuk di jadikan pacarnya, kalau merasa cocok satu sama lain di jadikan istri mungkin?. Bima, sekertaris plus tangan kanan sekaligus sahabat dari Bintang si CEO dari perusahaan Angkasa (lupa nm perusahaannya). Bintang dan Bima sudah bersahabat dari kecil karena rumah mereka dulu tetanggaan.

"Jangan formal formal amat lah bos!, sorry tadi waktu di jalan ada masalah dikit" balas Bima.

"Masalah apa?" tanya Bintang sedikit penasaran.

"Itu nanti dulu ceritanya, sekarang kita mau ngapain?!. mana berduaan doang di rumah?" ketus Bima yang juga merasa takut.

"Gak usah mikir aneh aneh, gw masih normal!. Gw mana suka terong, lebih suka sama donat gw mah" ucap Bintang tak terima sebab secara tidak langsung Bima mencurigainya jika ia tidak normal atau lebih tepatnya gay!!.

"Bisa aja kan lo tiba tiba belok karena lihat badan gw yang seksi ini" dengan radar kepercayaan diri yang sangat tinggi, Bima membangga banggakan dirinya sendiri.

"Gak minat sorry, gw masih doyan jeruk Rembulan"

"Ya walaupun sekarang jadi lebar banget sih jeruknya, padahal gak gw pakai terus" Batin Bintang.

"Gw juga gak doyan terong lo kali!, gw masih doyan jeruk gadis SMA kalo lo mau tahu!!"

"Kok malah jadi bahas terong sama jeruk sih!" keluh Bintang.

"Lah iya ya?, gimana sih lo!"

"Lah?, kan lo duluan yang mulai!!. Dasar duda stres!!"

"Oke back to topik, ini gw udah bawa cctv-nya gw beli baru dan di jamin mahal!" ucap Bima.

"Bagus!, nanti gw ganti duitnya. Sekarang kita pasang dulu cctv-nya"

"Lo beli perekam suaranya juga kan?" tanya Bintang.

"Beli lah, susah nih gw carinya" balas Bima.

"Gw udah ikutin saran dari lo!, awas aja ya kalo sampai apa yang lo curigai selama ini salah. Gw pecat lo jadi sekertaris gw!!" ancam Bintang.

"Siapa takut!, kalo kecurigaan gw selama ini benar gw dapat apa?!" tanya Bima.

"Lo maunya apa?" Bintang balik bertanya.

"Gak banyak sih, beliin gw jet pribadi sama pulau pribadi terus satu apartemen deh. Satu lagi!, cariin gw gadis SMA yang masih pw lah" pinta Bima dengan ketidaktahuan dirinya.

"Lo meras gw?, segala minta gadis SMA lagi" gerutu Bintang.

"Sekali kali meras sahabat plus bos sendiri gak masalah lah"

"Ck udh lah, cepat pasang cctv-nya keburu Rembulan sama Langit pulang!!" titah Bintang.

"Lah iya gw baru sadar, mana tuh dua human kok gak kelihatan?" tanya Bima setelah sadar bahwa ada yang kurang di rumah sahabatnya.

"Bulan lagi ke mall, kalo Langit belum pulang dari kampusnya" jelas Bintang.

"Ya kali jam segini belum pulang, kampus udah sepi juga kali!"

"Iya juga ya?, mungkin main ke rumah temannya"

"Lo serius gak tahu anak lo pergi kemana?" tanya Bima serius.

"Kalo gw tahu gw bakal jawab pertanyaan lo itu!!" kesal Bintang.

"Benar sih, tapi tadi gw pas di jalan lihat mobil anak lo pergi ke arah hotel Mega?" jelas Bima.

"Salah lihat kali lo, ngapain juga anak gw pergi ke hotel?" tanya Bintang.

"Ya mana gw tempe, emang gw peduli?"

"Sialan lo Bim!!"

"Canda bro canda!, gw tadi emang serius lihat mobil anak lo ke arah hotel Mega gw juga sempat ikutin tapi karena ada mobil lain yang ngikutin juga jadinya gw langsung kesini" jelas Bima.

"Mobil lain?" tanya Bintang.

"Iya mobil lain, tapi kayaknya itu salah satu mobil temannya anak lo deh"

"Teman anak gw yang mana?, anak gw kan punya banyak teman!"

"Ya mana gw pete!!"

"Kita cari tahu itu nanti lah, ini dari tadi mau pasang cctv-nya gak jadi jadi keburu bini lo pulang"

"Lah iya, gw lupa. Lo sih"

"Gak usah cari ribut!, cepat selesaikan sekarang!!"

"Kok jadi lo yang suruh sih Bim?, gw kan bosnya" ucap Bintang tak terima.

"Kelamaan lo!" ketus Bima.

Setelah perdebatan yang menguras banyak waktu, duo B (Bintang and Bima) memutuskan untuk langsung mengerjakan tugasnya masing masing. Karena takut Rembulan istri dari Bintang pulang cepat dan menggagalkan rencana Bintang untuk memata matai kegiatan istri dan anaknya lewat kamera CCTV. 1 jam berlalu duo B telah selesai dengan tugasnya masing masing, kini mereka telah beristirahat dengan di temani teh dan beberapa camilan lainnya.

"Lo udah selesaikan pasang cctv-nya?" tanya Bintang memastikan.

"Aman, udah gw pasang di kamar mandinya sekalian" jelas Bima.

"Gila lo!, yang benar aja masa pasang CCTV di kamar mandi?" Bintang mendelik tajam menatap Bima yang sudah ketar ketir sendiri.

"Enggak gila!!, kamar mandi gw cuman pasang alat perekam suara doang. kalau cctv-nya kan lebih rawan di hack ya walaupun bakal butuh waktu 10 hari 10 malam sih buat ngehack-nya" jelas Bima.

"Kenapa di kamar mandi lo pasang alat perekam suara?" tanya Bintang heran.

"Ya siapa tahu nanti kedepannya lo butuh itu" jelas Bima.

"Gw rasa ya bukan cuman gw doang yang curiga sama anak istri lo!, tapi teman anak lo juga curiga anak sama istri lo!!" ucap Bima dengan keseriusannya.

"Kenapa banyak yang curiga sama anak istri gw?" tanya Bintang.

"Ya lo mikir sendiri lah bangsul!!" geram Bima.

"Ya gw mana tahu!"

"Sabodo teing!, karepmu lah aku ra urus!!" frustasi Bima dengan kelakuan Bintang, kenapa di saat saat seperti ini Bintang menjadi bodoh?, pikirnya.

"Kayaknya nih ya teman anak lo tahu sesuatu makanya bisa curiga sama anak istri lo, terus bocah itu lagi cari kebenarannya kalo anak istri lo punya hubungan gak!. Itu sih kesimpulan yang bisa gw ambil" jelas Bima.

"Tumben lo pintar?"

"Lonya aja yang tiba tiba bodoh!!" geram Bima.

"Sialan lo!, kayaknya kita harus cari tahu siapa teman Langit yang tahu tentang masalah ini deh" ucap Bintang.

"Setuju, sebelum kita bertindak lebih jauh alangkah baiknya kita cari teman anak lo dulu. Bisa jadi kita dapat informasi lain tentang anak istri lo!" jelas Bima.

"Kita udah kayak detektif deh"

Ibuku Adalah Pacarku  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang