t i g a b e l a s

3.7K 20 0
                                    

"Gw dari tadi ngomong sendiri kayak orang gila" gumam orang itu.

"Gw telepon om Bintang aja kali ya?"

"Nanti aja deh kalau buktinya udah banyak lagian om Bintang aja ga tanya udah dapat bukti belum, tapi kayaknya om Bintang sama om duda udah liat videonya deh"

—————

"Eunghh" lenguh Rembulan.

"Kok bagian bawahku terasa penuh ya?" gumamnya bertanya.

"Pagi sayang" sapa Langit ketika Rembulan membuka matanya.

"K-kamu?" kaget Rembulan.

"Kok mukanya kaget gitu?" tanya Langit

"Eunghh ahh" desah Rembulan tertahan kala Langit memaju mundurkan penisnya yang masih ada di dalam vagina Rembulan.

"Eunghh k-kamu ngapainhh" tanya Rembulan menahan desahannya.

"Aku pengen sayang" bisik Langit dengan suara beratnya

"I-ini masih pagi"

"Justru karena masih pagi aku jadi pengen apalagi baru bangun"

"Eunghh ahh emhh" desah Rembulan kala Langit mempercepat tempo goyangannya.

"Nikmatilah sayang" bisik Langit tepat di telinga Rembulan, Langit menjilati telinga Rembulan dan sesekali menggigitnya.

"Eungh ohh emhhh ahhh b-berhenti Langithhh"

"Cup cup cup" Langit menciumi leher putih Rembulan dan membuat tanda kiss mark di sana.

"Emhh ahhhhh"

Langit menciumi payudara Rembulan yang semakin hari semakin besar karena dirinya, dihisapnya nipple Rembulan dengan kuat sesekali menggigitnya.

"Ahhh j-jangan di gigit Langithh emhh"

"Arghhh" teriak Rembulan kala Langit menggigit nipplenya lebih kuat.

Plok...plok...plok...
Bunyi persatuan mereka terdengar sangat nyaring, desahan demi desahan bersahutan menandakan betapa nikmatnya persatuan mereka.

"Ahhh emhhh ouhh ahhhh ahhh ahhh" desah Rembulan

"L-lebihh cepathhh laghhihh Langithh eunghh"

"No Langit call me sayang babe" Langit membungkam mulut Rembulan menggunakan mulutnya.

"Ahhh emhhh ahhh" desah keduanya.

"Kamuhh diatasshh sayanghh" pinta Langit.

Rembulan menurutinya dan mulai memposisikan diri Rembulan menduduki penis panjang besar nan berurat milik Langit yang masih berdiri tegak bagai tiang listrik.

"Ouhh emhh" desah Langit tertahan.

"Ahh ouhh ahhh emhhh ssttt ayanghh emmhh"

"Ouhh emhh ahhh lebihh cepathhh sayanghh" pinta Langit.

Karena melihat payudara Rembulan yang terombang ambing kesana kemari Langit memainkannya, meremas dengan kuat sesekali menarik narik nipple Rembulan.

"Ahhh emhhh ouhh arghh akuhh mauhh keluarhh" ucap Rembulan.

"Keluarhh samahh sahhmahh sayanghh"

Crott....crot....crot...
Langit mendapatkan pelepasan pertamanya dan Rembulan sudah kelima kalinya mendapatkan pelepasan.

"Kok keluar di dalam?" tanya Rembulan.

"Salah?" Langit balik bertanya

"Nanti kalau aku hamil lagi gimana?" tanya Rembulan.

Ibuku Adalah Pacarku  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang