| 10 |

570 59 8
                                    


Pameran sudah selesai dan kini jam menunjukkan pukul 12.00 siang. Zhan bergegas membereskan kembali properti-properti yang mereka gunakan, tentunya dibantu oleh Yibo, Lin Yi dan Hedi.

Setelah menghabiskan 30 menit untuk membereskan semuanya. Zhan menjatuhkan tubuhnya di rerumputan karena merasa sangat lelah. Wajahnya sudah dihiasi dengan bulir-bulir keringat.

Yibo menghampirinya dan menyodorkannya sebotol air mineral. Zhan dengan cepat mengambilnya dan meneguk hingga habis air tersebut.

"Tidak perlu memaksakan diri." Ujar Yibo khawatir melihat Zhan.

"Ini sudah memang tugasku."

"HEI!! KAU MENGHANCURKAN LUKISAN INI!!" Teriak Yang Zhi marah seraya memukuli Hedi.

"Ah? Aku tidak tahu itu di sana, aku tidak sengaja menginjaknya." Elak Hedi seraya menangkis setiap pukulan dari Yang Zhi.

"AKU BERUSAHA KERAS UNTUK MEMBUAT LUKISAN INI!!" Yang Zhi meluapkan kekesalannya dengan memukuli Hedi layaknya orang kesetanan.

"Hentikan, kau bisa terkena sanksi nanti." Ujar Lin Yi berusaha melerai dan berusaha menarik tubuh mungil wanita itu untuk menjauh dari temannya.

"Mereka berdua selalu bertingkah." Ujar Yibo seraya menggelengkan kepalanya tak heran lagi dengan tingkah kedua temannya.

Zhan terkekeh kecil melihat pemandangan di depannya. Terjadi perdebatan antara Hedi dan Yang Zhi sementara Lin Yi berusaha melerai mereka.

"Apakah kau tidak lapar? Ini sudah masuk jam makan siang." Ujar Yibo yang ikut duduk di rerumputan sebelah Zhan.

"Sangat lapar..." Ujar Zhan dengan sengaja memasang wajah memelas dengan berlinang air mata menatap Yibo penuh harap.

Yibo tertegun melihat wajahnya yang begitu menggemaskan kemudian ia mengalihkan pandangannya dengan cepat seraya berdehem pelan dan melirik sekitar sebagai pengalihan salah tingkahnya.

"Makanan apa yang cocok untuk dimakan..." Gumam Yibo melirik sekitarnya mencari pedagang.

"Sepertinya dimsum, telur dadar gulung, chicken nugget, kentang goreng. Itu perpaduan yang sangat lezat..."

Yibo memperhatikan tenda-tenda yang masih berdiri. Tetapi sepertinya itu semua sudah terjual habis karena mereka terlihat bersiap-siap untuk membereskannya.

"Aku akan mencarinya." Ujar Yibo dan melangkah pergi.

"Wah... Dia benar-benar sangat idaman." Gumam Zhan seraya tersenyum takjub melihat pria itu.

Yibo kembali memasuki halaman kampus setelah 20 menit ia habiskan untuk mencari makanan yang Zhan inginkan. Yibo dengan tentengan di kedua tangannya berjalan ke arah teman-temannya yang tengah berkumpul di bawah pohon menunggu kedatangannya.

"Yibo!! Kau benar-benar pengertian sekali." Ujar Hedi yang langsung merampas satu tentengan yang Yibo bawa dan membukanya.

"Aku membelikan apa yang kau inginkan." Ujar Yibo seraya tersenyum pada Zhan.

Yibo mengeluarkan semua yang sudah ia beli dan menyodorkannya pada Zhan dengan tersenyum. Zhan yang melihat banyaknya makanan di depannya seketika tersenyum bahagia.

"Kau hanya memberikan kami ini?" Tanya Lin Yi sedikit kesal pada Yibo.

"Yibo, kau benar-benar pilih kasih." Sahut Hedi seraya menggelengkan kepalanya.

"Kau tidak ingin memakannya? Kalau begitu berikan padaku."

"Hei! Bukan berarti kami tidak akan memakannya."

December [Yizhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang