"Ah! Yibo itu menyakitkan!""Ampun Yibo!!"
Yibo menarik daun telinga Hedi dan Lin Yi dengan seringai puas di wajahnya. Zhan menatap kedua temannya kasihan dan mencengkram tangan Yibo.
"Lepaskan mereka," pinta Zhan dengan wajahnya yang memelas.
Seolah seperti sedang dihipnotis, Yibo menuruti permintaan Zhan dan melepaskan Hedi dan juga Lin Yi. Kedua pria itu meringis sakit seraya mengelus-elus telinganya yang memerah.
"Kau sangat sensitif, Yibo," cibir Hedi seraya menjulurkan jari tengahnya pada Yibo.
"Hm! Kau sangat jahat pada temanmu ini, Yibo!" sahut Lin Yi setuju dengan cibiran Hedi.
"Kalian berharap aku bersikap seperti apa? bermanja-manja seperti ini, huh?" Yibo memeluk Hien erat-erat sebagai contoh kepada kedua sahabatnya itu.
"Hei!! Aku terjepit!!" teriak Hien berusaha untuk mendorong tubuh besar Yibo yang memeluknya erat.
"Yibo..." panggil Zhan lembut seolah memperingati. Yibo dengan seketika melepaskan pelukannya pada Hien dan tersenyum lebar pada Zhan.
"Walaupun Zhan tidak bisa menjadi milikku, selamat atas pernikahan kalian." ucap Hedi yang mulai mengeluarkan dramanya.
"Hm! Selamat atas pernikahan kalian, semoga Zhan cepat melahirkan anak yang tampan atau tidak, cantik..." imbuh Lin Yi yang kemudian mengedipkan sebelah matanya pada Yibo.
"Kau kira melahirkan anak akan semudah mulutmu berbicara?" ketus Hedi yang kemudian mencubit lengan Lin Yi membuat sang empu meringis.
Zhan tersipu malu dan segera pergi dari sana, kembali ke altar yang kemudian diikuti oleh Yibo.
Zhan mendudukkan bokongnya di kursi pengantin diikuti dengan Yibo yang kemudian pria itu merangkul pinggangnya erat."Apakah acara ini masih lama?" bisik Yibo pada Zhan. Tentu saja pria itu tidak sabar untuk mendapatkan jatahnya di malam pengantin.
"Acara ini sampai malam," ucap Zhan disertai senyuman bangga. Masih banyak waktu untuknya menghindari Yibo.
Yibo menghela nafasnya kasar dan wajahnya dengan sekejap berubah menjadi berkerut sedih. Zhan terkekeh geli dan menepuk-nepuk kepala Yibo pelan.
"Setelah acara, kita akan melakukannya hingga pagi hari, bagaimana?" Zhan memberikan tawaran karena tak tega melihat wajah murung Yibo.
Wajah Yibo berganti menjadi antusias. Wajah yang sebelumnya murung kini menciptakan lengkungan lebar penuh semangat.
"Benar? Kau harus bertanggung jawab dengan ucapanmu," tanpa diduga-duga, Yibo mendaratkan ciuman singkat di bibir Zhan membuat sang empu membelalakkan matanya terkejut dan melirik sekitar memastikan tak ada siapapun yang melihat mereka.
"Apa kau malu? Kita sudah menikah untuk apa malu?" Yibo menarik tengkuk Zhan dan melumat bibir merah merona yang sedari tadi sangat membuatnya tergoda.
Zhan sedikit kewalahan membalas lumatan Yibo dan hanya bisa pasrah dengan seiring permainan Yibo yang semakin membuatnya terbuai.
✿•✿•✿
Malam pun tiba. Berbeda pada saat di pagi hari, yang mana acara dilakukan indoor tetapi kali ini outdoor atau luar ruangan. Lebih tepatnya acara dilakukan di taman belakang gedung.
Suasana malam ini terlihat sangat indah. Lampu bewarna kuning keemasan menerangi taman tersebut. Dan dengan beberapa hiasan-hiasan bunga di sekitarnya. Jangan lupakan meja besar yang berisikan kudapan dan juga minuman.

KAMU SEDANG MEMBACA
December [Yizhan]
RomanceYizhan tanpa sengaja membaca buku diary ayahnya. Isi buku tersebut tertulis perjuangan seorang alpha yang bersikeras menginginkan seorang Beta menjadi pasangannya. Alpha itu adalah Wang Yibo, ia tanpa sengaja menyukai seorang Beta, Xiao Zhan. Hingga...