Zhan dengan lahap menikmati es krim yang Yibo pinta untuk Ming beli. Pria itu terlihat sangat senang kala melihat meja di depannya penuh dengan es krim, terutama rasa vanilla."Makanlah dengan hati-hati," ucap Yibo memperingati.
"Aku sudah berhati-hati, lihat? Aku baik-uhuk! Uhuk!" Zhan menepuk-nepuk dadanya saat es krim itu tercekat di tenggorokannya.
Yibo dengan sigap membantu Zhan untuk minum seraya menepuk-nepuk pelan punggungnya.
"Baru saja aku katakan," ujar Yibo khawatir.
"Uhuk! Itu hanya tersedak, Yibo..."
"Siapa bilang itu sakit jantung? Sudahlah, kamu sudah terlalu banyak mengonsumsi es krim," Yibo mengoceh kesal seraya membersihkan meja dan menyisihkan sisa es krim yang belum sempat Zhan nikmati.
"Aku belum selesai...aku masih mau!!" rengek Zhan dengan bibir yang mengerucut ke depan dan berlinang air mata.
"Sudah cukup," titah Yibo dengan nada datar namun tegas. Membuat Zhan menciut seketika kala aura dominan pria itu muncul.
Zhan memalingkan wajahnya dari tatapan Yibo masih dengan perasaan jengkel. Yibo menatapnya datar kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.
Zhan menatap Yibo dengan wajah masamnya dan merasa jenuh karena harus melihat wajah pria itu. Zhan beranjak dari duduknya dan berjalan keluar ruangan tanpa berpamitan pada Yibo. Yibo menatapnya khawatir tetapi ia menepis rasa kekhawatirannya mengingat Zhan bukan lagi anak kecil yang tidak bisa menjaga dirinya.
Zhan berjalan mengitari gedung perusahaan. Tak jarang ia mendapatkan sapaan dari beberapa karyawan. Zhan berjalan menuju kantin, ia masih ingin makan dan makan.
Zhan memesan milkshake vanilla dan juga cheesecake kesukaannya. Senyuman terus terukir di wajahnya, ia tak sabar menyantap makanan itu.
"Apakah aku salah lihat? Ah...ini pasangan tuan Yibo?" ledek seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul seperti setan.
Sontak Zhan menoleh ke arah wanita yang baru saja tiba di sebelahnya dan menatapnya datar.
"Seharusnya kau bekerja, tidak perlu di sini," sahut Zhan yang kemudian memalingkan wajahnya dari wanita itu, Liying.
"Aku tidak mengerti, apa yang Yibo lihat darimu? Kau hanya pria biasa yang jauh dari kata cukup."
Zhan mendengus malas kemudian mengambil pesanannya yang sudah siap. Ia sangat malas meladeni wanita gila yang tengah menguji kesabarannya.
"Itulah mengapa kau tidak mengerti, bukankah karena otakmu yang dangkal? Lagipula jika aku jauh dari kata cukup, lalu kau apa? Dasar tidak tahu diri."
Zhan melangkahkan kakinya dengan pandangan lurus ke depan mengabaikan reaksi Liying yang sudah emosi akibat perkataan sarkas darinya.
"Dasar kau pria gay!!" Liying melemparkan milkshake yang ia pegang ke punggung Zhan. Membuat kemeja yang pria itu kenakan kotor.
Zhan mendengus malas kemudian memutar tubuhnya untuk menghadap Liying yang tengah menghampirinya dengan tatapan berapi-api.
Tanpa wanita itu sadari, ia kini sudah menjadi pusat perhatian para karyawan."Kau tidak pantas untuk Yibo! Kau sangat tidak layak!!"
"Siapa kau bisa menilai ku?"
"Yaakk!!?"
"Seharusnya kau bisa lebih tahu diri, menyukai seseorang yang sudah menikah, memalukan!"
Zhan menatap wanita itu dengan tatapan datar kemudian melangkahkan kakinya kembali.
Liying mengepalkan tangannya tidak terima dan mendorong Zhan dari belakang hingga membuat Zhan jatuh tertelungkup.
KAMU SEDANG MEMBACA
December [Yizhan]
RomanceYizhan tanpa sengaja membaca buku diary ayahnya. Isi buku tersebut tertulis perjuangan seorang alpha yang bersikeras menginginkan seorang Beta menjadi pasangannya. Alpha itu adalah Wang Yibo, ia tanpa sengaja menyukai seorang Beta, Xiao Zhan. Hingga...