Zhan dengan senyuman lebar bersiap-siap untuk bertemu dengan Yibo. Ia diundang untuk ikut serta dalam acara makan malam keluarga Wang. Dan tentu saja itu permintaan kekasihnya.Zhan menuruni anak tangga dengan senyuman khasnya. Saat ingin keluar, ia berpapasan dengan bibi Ling. Zhan menggaruk tengkuknya memikirkan beberapa alasan.
"Nak Zhan mau ke mana? Bukankah Lim Gege melarang untuk bepergian?" ujar bibi Ling cemas. Ia sudah dititipkan pesan oleh Lim untuk tidak membiarkan Zhan pergi, apalagi jika bersama dengan Yibo.
"Bibi... Zhan mohon kali ini biarkan Zhan pergi..." pinta Zhan dengan memelas.
"Tapi nak Zhan? Nanti Lim Gege akan marah besar."
"Gege tidak akan tahu jika tidak ada yang memberitahu, kalau begitu bibi bisa menyembunyikannya." ucap Zhan dan melenggang pergi.
Bibi Ling berusaha untuk menghentikannya tetapi ia lagi-lagi tak bisa berbuat apa-apa mengetahui sifat Zhan yang keras kepala. Ia hanya bisa menghela nafas pasrah.
Zhan tersenyum lebar saat sudah melihat Yibo di halaman rumahnya dan melangkahkan kakinya dengan segera menghampiri kekasihnya.
"Selamat malam, tuan." sapa Yibo dengan tersenyum jahil.
"Berhenti bercanda." Zhan menepuk pelan pundak Yibo seraya terkekeh.
Yibo tertawa kecil dan memasangkan helm pada Zhan. Kemudian Zhan menaiki jok belakang motornya.
"Siap?"
"Hm."
"Pegangan yang erat."
"Sure."
"Berangkat..."
Mereka berdua menempuh perjalanan selama 15 menit untuk menuju ke kediaman Wang. Di perjalanan pasangan itu berbincang-bincang kecil dan juga tertawa akibat lelucon masing-masing. Terlihat sangat bahagia.
Yibo memberhentikan motornya di halaman rumahnya dan segera turun. Zhan memperhatikan rumah Yibo yang tak kalah besar dari rumahnya, bahkan ini lebih terlihat mewah.
Yibo membantu Zhan membuka helmnya dan menggandeng tangan pria itu. Zhan terlihat sangat gugup, bagaimana tidak? Pertama kali bertemu ibu dan ayah Yibo.
"Santai saja." bisik Yibo menenangkan Zhan. Seolah ia mengerti Zhan tengah gugup.
Zhan menarik nafas dalam-dalam kemudian menghelanya perlahan berusaha untuk rileks. Barulah ia melangkahkan kakinya dengan tangan keduanya yang bergandengan dengan erat.
Saat masuk Zhan sudah melihat nyonya Wang dan tuan Wang tengah duduk di kursi meja makan yang berukuran besar dengan banyak hidangan di atasnya, jangan lupakan beberapa dekorasi yang terlihat sangat mewah.
Zhan membungkukkan badannya hormat kepada nyonya Wang dan tuan Wang. Tak lupa ia memberikan senyuman khasnya yang begitu menawan. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpikat, korbannya adalah Yibo.
"Silahkan duduk." ujar nyonya Wang dengan senyumannya yang terlihat elegan dan berkharisma.
Yibo melangkahkan kakinya tanpa melepaskan gandengan tangan mereka. Yibo menuntun Zhan untuk segera duduk dan keduanya duduk bersebelahan.
"Yibo bercerita banyak tentangmu."
"Bu!"
"Untuk apa merasa malu? Bukankah itu benar? Ya kan sayang?"
"Ya, Yibo tidak henti-hentinya berbicara tentangmu tadi." sahut tuan Wang disertai dengan tertawa jahil meledek sang putra.
"Ayah!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
December [Yizhan]
RomanceYizhan tanpa sengaja membaca buku diary ayahnya. Isi buku tersebut tertulis perjuangan seorang alpha yang bersikeras menginginkan seorang Beta menjadi pasangannya. Alpha itu adalah Wang Yibo, ia tanpa sengaja menyukai seorang Beta, Xiao Zhan. Hingga...