Tok! Tok! Tok!Yizhan dengan sigap menutup buku diary yang ia baca kemudian menyimpannya dan berlari ke pintu kamar.
"Yi?" panggil ayahnya dari luar.
Yizhan dengan segera membuka pintu kemudian memberikan senyuman tipis pada ayahnya.
"Ada apa, Yah?"
"Yi tidak keluar kamar dari kemarin, apa yang Yi lakukan?" tanya Yibo khawatir seraya mengelus kepala putranya.
Yizhan memberikan senyuman lebar seraya mengedipkan matanya berkali-kali seolah meyakinkan ayahnya jika ia baik-baik saja.
"Yi sibuk belajar, Yah," jawab Yizhan berbohong.
"Baiklah kalau begitu, ayo turun, nenek dan kakek sebentar lagi akan tiba."
"Benarkah, Yah?"
"Hm, ayo turun."
Yibo merangkul pundak Yizhan yang tersenyum senang karena nenek dan kakeknya akan segera tiba.
"Ayah, kenapa memangnya jika Beta berubah menjadi omega resesif?" tanya Yizhan secara tiba-tiba. Ia tidak bisa menyimpan pertanyaan itu di kepalanya terus menerus, ia merasa sangat penasaran.
Yibo terdiam, ia seketika merasa sedih. Yizhan menatap ayahnya dengan tatapan penasaran, bersiap ingin mendengarkan.
Yibo mengambil sepotong roti yang sudah diolesi selai vanilla kemudian menyodorkannya ke pada Yizhan yang duduk di meja makan dengan tatapan yang masih penasaran.
"Kenapa Yi bertanya?" jawab Yibo yang memberikan kembali pertanyaan.
"Yi hanya penasaran, apakah berbahaya jika Beta berubah menjadi omega resesif?" tanya Yizhan lagi.
"Makanlah, ayah akan mengupas apel ini," ujar Yibo mengalihkan topik pembicaraan. Tak ingin menjawab pertanyaan putranya.
Yizhan menghela napas panjang dengan bibir yang mengerucut ke depan. Dengan kesal Yizhan menggigit roti itu.
"Ayah, kenapa paman Lim sangat jahat pada ayah Zhanzhan?" tanya Yizhan lagi dengan mulutnya yang penuh dengan roti.
Yibo menatap putranya bingung. Mendengar pertanyaan yang sangat aneh. Entah bagaimana bisa Yizhan melontarkan pertanyaan seperti itu.
"Sejak kapan paman Lim bersikap jahat dengan ayah Zhanzhan?" jawab Yibo kembali bertanya.
"Sejak-"
"Wang Yi!!!" pekik nyonya Wang yang berlari dengan merentangkan tangan menghampiri cucu semata wayangnya.
"Nenek!!" Yizhan melompat dari kursinya dan menyambar tubuh neneknya.
Nyonya Wang memeluk erat Yizhan dan mengecup kening dan pipinya berkali-kali.
"Wang Yi, ke mari," panggil kakeknya.
Yizhan melepaskan pelukannya pada nyonya Wang dan berlari ke arah tuan Wang dan memeluknya erat.
"Cucu tampan kakek," tuan Wang mengecup pipi Yizhan gemas.
"Tampan? Wang Yi sangat cantik," seru nyonya Wang menepuk pelan lengan suaminya.
"Apakah Yi sudah makan?" tanya tuan Wang.
"Hanya roti selai."
"Ayo kita makan, nenekmu membeli banyak daging tusuk," tuan Wang menggenggam tangan Yizhan dan membawanya ke dapur.
"Yibo, apa yang kau lakukan?" tanya nyonya Wang heran melihat Yibo terdiam di kursi meja makan.
"Ah? Aku sedang memotong buah," jawab Yibo seraya mengusap matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
December [Yizhan]
RomanceYizhan tanpa sengaja membaca buku diary ayahnya. Isi buku tersebut tertulis perjuangan seorang alpha yang bersikeras menginginkan seorang Beta menjadi pasangannya. Alpha itu adalah Wang Yibo, ia tanpa sengaja menyukai seorang Beta, Xiao Zhan. Hingga...