| 5 |

728 87 2
                                    


Zhan tiba di rumahnya pukul 9 malam. Ia menghabiskan waktunya bersama Yibo dengan melukis dan menikmati pemandangan.

Zhan melangkah masuk ke rumah dan sudah mendapati abangnya tengah berdiri tepat di depannya setelah Zhan membuka pintu. Terlihat Lim tengah melipat kedua tangannya di dada dengan ekspresi marah.

"Mengumpulkan tugas tidak menghabiskan waktu 6 jam." Ujar Lim dengan nada tegasnya yang membuat Zhan sedikit takut.

"Pak Guo tidak menerimanya dan terpaksa Zhan harus mengulangnya." Jawab Zhan memberikan alasan sebenarnya.

"Benar?"

"Hm!"

"Kalau begitu, masuklah." Lim mempersilahkan adiknya untuk masuk.

Zhan tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi kelincinya kemudian berjalan masuk melewati Lim. Lim mengernyitkan dahinya saat menghirup aroma Zhan yang menusuk hidungnya.

"Zhan." Panggilnya membuat langkah kaki Zhan terhenti dan berbalik badan.

Lim mendekati Zhan dan mengendus-endus aromanya membuat Zhan kebingungan. Lim merasa marah saat mencium aroma alpha yang menyelimuti tubuh Zhan.

"Siapa yang baru kau temui?!" Tanya Lim dengan nada tinggi membuat Zhan tersentak kaget.

"I-itu... Teman..." Jawab Zhan takut saat melihat sorot mata yang berbeda dari Lim.

"Dia dengan lancang menyelimuti pheromone nya padamu dan membuat alpha akan terancam jika mendekati mu karena aromanya." Ujar Lim dengan marah.

Zhan hanya bisa menatap Lim dengan takut, ia tidak tahu apa-apa karena tidak bisa merasakan aroma apapun.

"Kau tidak boleh terus-terusan berada dekat dengannya!!" Titah Lim menatap kedua mata Zhan dengan amarahnya. Hal ini ia lakukan hanya karena satu alasan, melindungi sang adik.

"Ta-tapi..."

"Tidak ada bantahan, kembali ke kamar dan bersihkan dirimu!!"

Zhan menelan ludahnya susah payah karena sesak di dadanya saat melihat Lim meninggikan nada bicaranya, padahal biasanya Lim tidak pernah bernada tinggi padanya.

Zhan dengan berlinang air mata berlari ke lantai atas dan segera masuk ke kamarnya kemudian menumpahkan tangisnya di balik selimut.

"Kau tidak tahu betapa berbahayanya alpha." Gumam Lim. Ia hanya mengkhawatirkan sang adik, satu-satunya keluarga yang ia punya.

Keesokan paginya, Zhan sudah selesai bersiap-siap untuk berangkat ke kampusnya, mengumpulkan tugasnya dan mengikuti kelas.

Zhan berjalan ke dapur dan melihat Lim sudah berada di sana. Zhan tanpa menyapanya hanya meneguk segelas susu dan membawa sandwich tersebut pergi. Lim tetap fokus menikmati sandwich nya tidak memperdulikan Zhan.

Zhan mengemudikan mobilnya seraya menikmati sarapan paginya, yaitu sepotong sandwich.

Dan saat ia sudah tiba di kampus, Zhan berjalan masuk ke ruangan pak Guo tak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Ini sudah kesekian kalinya kau masuk ke ruanganku." Ujar pak Guo menatap intens Zhan.

Zhan hanya tersenyum singkat kemudian memberikan hasil lukisannya pada pak Guo. Pak Guo mengambilnya dan menelaah satu persatu bagian lukisan tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
December [Yizhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang